Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Panggilan Sahur, Biarlah Masjid dan Orang Tua Jadi Perwakilan

5 Juni 2018   23:05 Diperbarui: 5 Juni 2018   23:19 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan di tempat tinggal sebelumnya, hingga tanggal 3 Juni 2018 lingkungan yang saya tinggali di Depok tergolong aman dan nyaman meski saat puasa sekalipun.

Jika di lingkungan tempat tinggal sebelumnya ada tradisi membangunkan sahur dengan cara mirip parade dengan memukul-mukul galon kosong sepanjang perumahan untuk membangungkan warga. Tradisi tersebut kebetulan tak ditemukan di lingkungan di sini. Sehingga tak mengganggu orang lain yang sedang beristirahat untuk melanjutkan istirahatnya.

Berbicara tentang hal ini tentu kembali lagi ke permintaan toleransi dari agama berbeda yang keduanya ingin sama-sama terlihat benar dan harapannya diingini. Namun pihak yang berbeda tak ingin melakukan karena menurutnya apa yang telah dilakukan telah betul adanya.

Saya pikir ketenangan tersebut berlangsung hingga bulan ramadan berakhir, ternyata salah. Tepat subuh tadi, sekitar jam 3 terdengar teriakan-teriakan yang terbilang cukup kencang di subuh-subuh hari. Teriakan tersebut bersumber dari sekumpulan suara pria yang memanggil sembari berkeliling seluruh ke rumah-rumah warga lingkungan tempat tinggal kami agar lekas bangun dan mempersiapkan diri kembali untuk puasa.

Kebetulan posisi kamar bersampingan langsung dengan jalanan di depan rumah. Jadi cukup sensitif atas suara-suara. Tak ayal teriakan membangunkan puasa itu melengking kencang di depan kamar dan bukan hanya saya, tapi adik saya juga ikut terbangun.

Yang ini sih masih lumayan hanya sekedar teriakan, kalau dulu saat masih tinggal di Bekasi, mereka bahkan mengarak galon kosong untuk kemudian dipukuli meneriakkan sahur di sepanjang jalan tempat tinggal.

Keuntungan Mengarak Teriakan Sahur di Lingkungan Rumah

Kegiatan ini memang seru untuk dilakukan bersamaan dengan warga sekitar. Banyak sekali anak-anak yang terlibat dalam kegiatan ini. Sebagian besar sahabat saya malah beranggapan bahwa dengan terlibat hal seperti ini, akan ada kenangan lucu masa kecil yang dapat diingat semasa remaja dan dewasa nantinya.

Hal lain yang menguntungkan dari arakan teriakan sahur ini adalah, sangat ampuh membangunkan mereka yang terlelap. Atau seseorang yang tinggal sendiri di rumahnya dan kesulitan untuk bangun meski dengan bantuan alarm sekalipun.

Atau menambah kekompakan warga satu dengan yang lainnya karena terlibat komunikasi dan keseruan yang berkepanjangan selama melakukan aktivitas.

Mengarak Teriakan Sahur di Lingkungan Tempat Tinggal, Perlukah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun