Tak ada makanan lain yang lebih nikmat dibanding makanan yang diolah oleh tangan orang terkasih. Terjamin kesehatan dan kebersihannya, pun, mampu membuat romansa kekeluargaan menigkat. Kamu juga tak perlu harus keluar uang untuk makanan berbuka yang belum tentu sehat bagi tubuhmu.
Belum lagi, BBM yang kamu gunakan untuk bepergian selama ngabuburit menjadi salah satu alasan semakin cepatnya aliran uang mengalir dari rekeningmu.
Bulan Ramadan, Alibi untuk Boros; Perlengkapan Idul Fitri Harus Baru
Kenapa sih saat perayaan hari besar selalu menginginkan baju baru? Siapa yang memulai tradisi ini? Tak hanya Muslim, agama saya, Kristen, juga melakukan hal yang sama.
Bagaimana dengan mereka yang tidak terlalu beruntung urusan ekonomi? Apa yang akan mereka lakukan untuk bisa merasa sejajar dan tak minder saat merayakan hari besar keagamaan dengan orang-orang yang muncul di rumah ibadah dengan semua perlengkapan yang serba baru? Ataukah mereka terlahir untuk tak merasakan kehangatan rumah ibadah karena tak terus 'terbungkus' kata minder?
Apa rumah ibadah diciptakan hanya untuk mereka yang sanggup datang dengan aroma wangi parfum dan pakaian cantik, rapi dan baru di hari-hari tertentu? Jika ya, tak heran jika banyak orang yang memutuskan untuk tak lagi berkunjung ke rumah ibadahnya.
Jikapun itu memang harus dilakukan. Maka apa yang salah dengan pakaian dari perayaan hari besar sebelumnya?
Gengsi adalah satu-satunya biang keladi sekat yang tak tampak ini. Tak ada yang salah dengan menggunakan pakaian yang lama. Jikapun kamu ingin tampil baru karena khawatir akan diketahui teman-temanmu akibat setiap hal yang kamu lakukan terdokumentasi rapi di akun Instagram -- meski kemungkinannya kecil -- maka berkreasilah!
Rombak pakaianmu dan jadikan baru versi kesukaannmu. Â Tak harus membeli. Kamu hanya perlu kreativ untuk membuatnya terihat baru dan berbeda dari pakaianmu di tahun sebelumnya.
Bulan ramadan tak pernah membuat seseorang menjadi boros, gengsi dan harga dirilah yang membuatnya hadir,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H