Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Indahnya Perbedaan dan Hal-hal yang Dapat Dilakukan Agar Sahur Lebih Bahagia dan Produktif

18 Mei 2018   21:44 Diperbarui: 18 Mei 2018   22:57 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelima sahabat saya yang saya abadikan dalam sebuah foto | Foto: Dokpri

Indahnya Mengenal Perbedaan

Puasa hari kedua usai sudah. Bagaimana saudara-saudara yang menjalankan, masih lancar? Semoga masih lancar dan masih semangat ya sampai tiba hari kemenangan nanti.

Ini tetap masih cerita Ramadhan versi saya yang bukan berasal dari agama Islam, namun dari agama Kristen. Bagi saya, perbedaan itu indah, melengkapi sekaligus mengajarkan banyak hal yang jika tak "Saya cemplungi" Saya hanya paham yang ada di area saya saja. Lalu akhirnya sulit untuk menerima perbedaan karena dibatasi oleh ketidakpahaman. Memulai persahabatan dengan 5 orang yang berasal dari agama Islam dan menjadi berbeda sendiri, inilah awal hadirnya pengetahuan harus bagaimana menyikapi sebuah perbedaan dalam kondisi-kondisi tertentu, termasuk saat sedang puasa.

Namanya dari pedesaan, dulu mau puasa mau engga, penulis main samber aja urusan makanan. Karena memang dari kecil hingga lulus SMA, satu kelas ya Kristen semua. Paham tentang puasa, namun ya hanya menjaga sebatas saja. Di depan mereka yang saya kenali, saya akan menjaga, namun di depan mereka yang tidak saya kenali ya udah lanjut aja kalau mau minum. Hahaha. Di SMA, ada beberapa siswa dan siswi yang beragam Islam, hanya beberapa tapi berbeda kelas dan saya tidak kenal dekat. Hanya sebatas tahu nama saja.

Hingga akhirnya saya masuk dalam dunia perkuliahan di kota yang berbeda. Kehidupan berbalik 180 derajat. Saya menjadi minoritas diantara sekelompok orang. Dan harus bisa lekas beradaptasi agar tak ada yang tersakiti.

Perlahan, dengan bersama mereka, tanpa perlu diajari, saya paham apa yang harus saya lakukan jika berhadapan dengan orang yang tengah berpuasa. Paham jika seorang Pria telah mengambil wudhu tak boleh lagi tersentuh (dulu mah kadang main taplok ajaa -_-), paham bahwa di dalam Masjid atau sebuah mushola, ruangan untuk jemaah Pria dan wanita terpisah. Paham bahwa yang menjalankan ibadah Sholat Jumat hanya kaum adam sedangkan wanita tidak. Saya paham banyak hal yang tak saya dapatkan jika saya terus berada di desa.

Mungkin jika saya terus berada di sana dan tidak mengijinkan kaki ini berkelana dengan alasan takut, saya mungkin hanya akan mengetahui Islam haram akan makanan tertentu yang kami konsumsi, wanita menggunakan hijab sedang pria menggunakan sarung, lalu hanya ada kata "Masjid" tanpa mengenal nama "Mushola"

Dan dari sanalah, dari persahabatan ini, saya memiliki kenangan-kenangan yang dapat dibagikan yang mungkin dapat menginspirasi. Tidak bagi semua orang, namun bagi beberapa orang yang memiliki posisi dan rasa yang sama dengan yang pernah saya rasakan di masa-masa yang lalu.

Hal-hal yang Dapat Dilakukan Agar Sahur Lebih Bahagia dan Produktif

Dulu, saat tidur berenam, targetnya sederhana. 2 orang masak, yang lain mengerjakan tugas, atau belajar untuk kuis. Begitu terus bergantian setiap kali tidur bersama di basecamp. Hahaha.

Kehidupan telah bergulir, meski tak lagi bersama, kami masih terus menjaga persahabat ini.

Jika dulu hanya memikirkan belajar, kini kondisinya sudah berbeda karena telah hidup dalam dunia pekerjaan. Akhirnya keseharian pun berubah, termasuk kegiatan yang dilakukan saat sahur agar tetap produktif.

Ehhh, jangan salah, walaupun tidak puasa, saya tetap ikutan terbangun saat sahur dikumandangkan. Hahahah. Bagaimana tidak? Suara galon kosong yang dipalu disusul pula oleh suara cempreng anak-anak bersahut-sahutan mengumumkan tanda bahwa waktunya untuk sahur telah tiba. Pun, kondisi rumah yang di dekat masjid mau tak mau membuat semua pengumuman yang dikumandangkan dari Masjid terdengar dengan jelas ke rumah.

Maka agar waktu tersebut lebih bermakna, berikut adalah hal-hal yang saya lakukan hingga kadang kembali tertidur atau terus berlanjut hingga ke kantor tanpa tidur lagi:

1. Memasak

Memasak | Foto: Dreamstime.com
Memasak | Foto: Dreamstime.com
Karena namanya juga tinggal sendiri, jadi mood untuk masak itu kadang timbul tenggelam. Jika lagi bersemangat dan rasanya ingin menikmati makanan tertentu, maka tak peduli berapa lama mengolah makanan tersebut, biasa saya tetap lakukan sampai makanan tersebut bisa saya platting lalu saya konsumsi sesuai yang saya bayangkan sebelum memasaknya.

Kalau lagi engga mood, ya gitu, minum air putih saja, lalu membuat segelas minuman sereal dengan tambahan sedikit madu. Kembali ke tempat tidur, lalu membaca. Heheh

2. Tidak menghabiskan waktu banyak dengan Hp

Jangan menghabiskan banyak waktu pada Hp | Foto: rchive.castlepinesconnection.com
Jangan menghabiskan banyak waktu pada Hp | Foto: rchive.castlepinesconnection.com
Ini susah sih sekarang ya. Bahkan bangun tidur yang dicari tak lagi Tuhannya, melainkan hpnya. Sesusah apapun, saya selalu mencoba untuk cukup melihat sekilas saja, lalu mengalihkan perhatian ke novel atau mungkin memutuskan untuk menulis satu dua paragraf adalah hal yang jauh lebih bagus, kan?

Di bulan puasa ini, sebaiknya batasi penggunaan hp, terutama bagi saudara-saudara yang menjalankannya. Di media sosial itu banyak sekali tantangannya. Artis yang cari sensasi agar diliput oleh media misalnya. Kamu melihatnya lalu terpancing marah dan ikut meninggalkan komentar yang berisi bullyan pada artis tersebut. Kannn, dosa! Padahal kamu sedang berpuasa.

Atau jika memang tak bisa jauh-jauh dari hp, bagi perantau, hubungi orang tua. Habiskan waktumu untuk memberi sedikit perhatian pada orang tua yang kamu tinggal jauh di desa. Itu jauh lebih berharga. Kamu bahagia dan semangat menjalani hari-hari, orang tuamu pun senang karena tahu anaknya sehat-sehat saja di perantauan.

3. Membaca

Membaca buku adalah hal yang seru untuk menghabiskan waktu | Foto: Pixabay
Membaca buku adalah hal yang seru untuk menghabiskan waktu | Foto: Pixabay
Tidak semua orang memiliki kegemaran untuk membaca yaa. Dan kita tahu betul tentang itu. Bagi saya, novel adalah hal yang mutlak ada di rak buku. Buat bacaan saat sedang senggang. Larut dalam sebuah cerita pada novel selalu ampuh membuat saya melupakan hal-hal lain di luar sana dan menikmati rentetan kisah demi kisah yang ada dalam cerita.

Kalau kamu tidak menyukai membaca buku, dan lebih tertarik dengan hp, bolehhhhh, tapi di hp nya sebaiknya bacalah berita dari portal terpercaya. Selain kamu telah melakukan pembaharuan berita teraktualmu, wawasan juga tentu semakin luas.

4. Menulis artikel

Menulis di pagi hari bisa menjadi latihan yang tepat untuk mengasah kemampuan menulis | Foto: Nectafy
Menulis di pagi hari bisa menjadi latihan yang tepat untuk mengasah kemampuan menulis | Foto: Nectafy
Saya masih ingat, dulu tahun 2015, saya pernah dibayar orang untuk menulis sebuah artikel dengan harga Rp 3.000 per artikelnya. Tak banyak, hanya 300 kata per artikel. Entah kenapa, rasanya beraatttt banget mendapatkan 300 kata dalam waktu 5 jam. Hahahhha. Dan saya selalu gagal mengerjakannya. Saya sadar tiga hal dari kegagalan tersebut:
  • Saya mengerjakannya tak iklhas karena bayarannya hanya Rp 3.000
  • Saya tidak menyukai topiknya
  • Saya belum sepenuhnya memberi hati untuk menulis

Seiring berjalannya waktu, saya terus mengasah kemampuan menulis di setiap ada kesempatan. Dan waktu sahur adalah salah satu waktu yang tepat untuk itu. Waktu di mana otak belum dijejeli dengan berbagai beban dan tanggung jawab, masih fresh dan cepat diajak kerjasama. Coba saja!

5. Menyiapkan pakaian untuk dikenakan ke kantor.

Menyiapkan baju ke kantor agar waktu tak terbuang percuma | Foto: beautywithbrittanyxo.com
Menyiapkan baju ke kantor agar waktu tak terbuang percuma | Foto: beautywithbrittanyxo.com
Jika tak minat untuk membaca, pun tak ingin membuat satu dua paragraf untuk cadangan artikel, dari pada bengong-bengong lihatin tembok, saya lebih memilih beranjak ke lemari lalu memilah pakaian yang ingin saya pakai saat akan berangkat kerja nantinya.

Dengan begitu, waktu tak terbuang sia-sia, persiapan berangkat kerjapun bisa lancar karena semua telah tersedia dan siap pakai.

Itu dia beberapa kegiatan yang saya lakukan saat sahur versi saya sendiri, versi kalian kira-kira apa sih?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun