Kalimat diatas ditulis oleh seorang Kompasianer juga, Bapak Denny S Batubara pada tanggal 9 Agustus 2011 yang lalu. (Artikel baca di sini) Masuk pula sebagai artikel utama di Kompasiana.
Bukan bermaksud tidak percaya, namun, hei, jika benar takjil memang bukan bermakna makanan, ini seharusnya jadi pengetahuan baru bagi yang belum mengetahui bukan? Dan saya pikir tidak semua termasuk saudara-saudara yang sedang menjalankan ibadah puasa yang mungkin mengetahui informasi ini. Itu mengapa saya mencoba mencantumkannya dalam tulisan. Dan agar besok kelak, saat ingin mencari makanan untuk berbuka, saya tak lagi menyebutkan nama yang sama.
Serunya Berburu Takjil / Makanan Berbuka Puasa
Ini aktivitas seru selama bulan puasa yang paling banyak diminati. Sembari jalan-jalan sore di pagi hari, bisa melupakan fokus pada rasa lapar sehingga semangat menyelesaikan puasapun semakin tinggi. Bagaimanapun, waktu berbuka sudah kian dekat.
Pilihan takjil/makanan berbuka puasa tentu banyak. Dan kalau semua dijajarkan bersamaan, tampaknya memang terlihat lebih lezat.
Mulai dari es buah, es kelapa, gorengan, kolak, bubur sumsum, dan masih banyak lagi. Kalau mengikuti nafsu sih, hmmm, bisa-bisa disikat semua makanannya. Namun, tetap harus terkontrol agar tidak sampai tidak habis dimakan lalu akhirnya terbuang seperti yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya yaa. Kan sayang.
Bersama dengan puluhan motor lain, kami menuju satu wilayah yang sama tempat berkumpulnya tempat penjaja makanan berbuka. Tipe-tipe pembelipun bermacam-macam:
- Ada yang berpasangan,
- Ada yang sembari membawa marah-marah karena anak minta dibelikan sesuatu yang tak diijinkan orang tua hingga akhirnya sang anak menangis dikeramaian,
- Ada yang saling berboncengan mengitari wilayah jualan dari ujung ke ujung, tidak ketemu yang tepat hingga akhirnya terpaksa balik lagi dari awal untuk melihat lebih teliti kira-kira makanan apa saja yang cocok untuk dilahap saat berbuka,
- Ada yang sembari ketawa-ketawa asyik bercerita sembari terus melangkah menuju lokasi jualan.
- Ada yang sampai tangannya penuh sekali dengan makanan
Macam-macam memang jenis pembeli yang terkadang mengundang tawa.
Sebenarnya saya sih tidak ikut puasa, tapi seru rasanya berbaur menikmati sore yang hanya terjadi sebulan dalam setahun ini.
Hanya sekitar 15 menit dari lokasi kantor, tambahkan 5 menit karena kondisi macet, sekitar 20 menit  di perjalanan 20 menit mengitari jajanan, tahu apa yang saya bawa pulang? Hanya gorengan! Hahaha.