Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengulik Pesan Mendalam Lewat Film "Meet Me After Sunset"

12 April 2018   08:05 Diperbarui: 13 April 2018   07:31 3254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meet Me After Sunset | Foto: Official Trailer Youtube

Pemeran

Gadis (Diperankan oleh Agatha Chelsea) seorang remaja cantik, dicap aneh oleh teman-temannya. Tidak memiliki banyak teman, tidak sekolah layaknya anak-anak remaja lainnya, serta tidak pernah muncul di siang hari. Anti sosial? Tidak juga, karena dirinya sering memunculkan diri usai matahari kembali ke tempatnya.

Dari sekian banyak orang yang menghinanya, Gadis masih terbilang beruntung karena memiliki seorang sahabat yang benar-benar dapat dipercaya, selalu ada dalam berbagai kondisinya, serta tidak pernah mengatakan sesuatu hal yang menyakiti hatinya. Dia adalah Bagas (Billy Davidson). Seorang pria yang mendukung semua keputusan Gadis, dan dengan telaten memberikan perhatian kepada Gadis.

Persahabatan yang telah terjalin lama itu perlahan merenggang. Vino (Maxime Bouttier) hadir di tengah keduanya dan memutar seluruh ritme kehidupan Gadis -- remaja cantik si penyuka malam -- Vino yang selama ini mengikuti "kehidupan malam Gadis" tak berani berkutik karena segala hal yang dilakukan Vino berhasil membuat "Gadisnya" tertawa bahagia.

Lokasi Syuting yang Memesona

Film Meet Me After Sunset merupakan sebuah film yang mengangkat kisah romantis dan persahabatan yang terjalin antara Gadis, Bagas dan Vino.

Adegan-adegan romantis dalam film ini turut pula didukung oleh lokasi syuting yang terbilang manis, dan sangat indah. Lewat film ini, seluruh crew seolah ingin menyampaikan bahwa alam tidak pernah seram di malam hari. Sebaliknya, keindahan alam justru terpancar lebih indah di malam hari dengan hadirnya bulan dan bintang. Termasuk kunang-kunang.

Bandung memang tidak pernah gagal dalam menciptakan nuansa romantis. Engga tau deh, mungkin setelah film Meet Me After Sunset ini, banyak pula orang berbondong-bondong ke lokasi tersebut untuk menikmati pesona bulan di malam hari?

Boleehhh.... Tapi tetap hati-hati yaa!

Rahasia yang Terungkap

Sebuah ketidaksengajaan terjadi. Buku harian Gadis tertinggal mana kala dirinya menyadari Vino mengikutinya ke tempat favoritenya tanpa sepengetahuannya.

Memang seharusnya tidak boleh dilakukan, namun Vino memutuskan untuk mencari tahu apa saja isi dari buku harian tersebut.

Satu per satu harapan yang diinginkan Gadis tercatat rapi di sana. Dan Vino, remaja pria yang begitu ceria itu siap menjadi satu satunya orang yang mewujudkan semua impian yang tercatat di sana. Semuanya!

Benar saja, Vino tak main-main dengan janjinya. Satu per satu harapan Gadis diwujudkannya mulai dari hal paling sederhana hingga yang terbilang sulit. Dan dia berhasil.

Vino berhasil membawa seorang Gadis keluar dari zona nyamannya dengan berbagai cara yang tak pernah dipikirkan oleh Gadis atau Bagas.

Sampai hal tersebut terjadi. Gadis kalah pada kelemahannya dan Vino tidak mengetahui hal tersebut karena Gadis tidak pernah menyampaikannya.

Gadis panik ketika perlahan matahari mulai memunculkan sinarnya, sedang dirinya belum berada di rumah. Gadis kalah, ambruk di hadapan Vino hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Rahasia tersebut akhirnya menjadi jalan lain bagi Vino untuk membawa Gadis keluar dari "kegelapannya" dan masih dengan caranya yang mengagumkan dan tidak tertebak.

Di lain sisi, semua perjuangan Vino, tanpa Gadis sadari bermuara pada satu tujuan. "Harapan akan hadirnya kehidupan usai kepergian satu kehidupan yang lain".

Pesan Mendalam dari Film Meet Me After Sunset

Bully-an demi bully-an yang diterima Gadis cukup menyakitkan, karena jika dilihat dari berbagai list yang ada dalam buku hariannya, semua bully-an itu bertolak belakang dengan harapannya. Gadis juga tak ingin menjadi "remaja aneh" namun dirinya harus melakukannya demi keselamatannya sendiri.

Bully-an tersebut perlahan hilang ketika remaja-remaja di desanya mengetahui kebenaran yang sesungguhnya lewat Vino. Bully memang selalu menjadi alat paling mematikan jika tidak cepat-cepat dihentikan.

Tidak ada yang tahu kondisi Vino yang "sesungguhnya". Semua hal yang ingin dilakukannya adalah untuk kebahagiaan Gadis, remaja cantik yang membuatnya jatuh cinta tanpa perlu menunjukkan apa yang menjadi kelemahan dirinya. Termasuk pesan-pesan yang disampaikannya pada Gadis.

Semua hal yang diperjuangkannya menjadi jembatan bagi seorang Gadis keluar dari titik ketakutannya dan muncul kepermukaan dengan berbagai presetasi. Gemilang menggantikan nyawa yang hilang. Sepadan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun