Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebulan Sebelum Sidang, Skripsi Hilang

11 April 2018   23:08 Diperbarui: 11 April 2018   23:26 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laptop hilang, skripsi melayang | Foto: Brillio

Skripsi diACC pembimbing selalu menjadi hari terindah bagi setiap orang yang pernah menduduki bangku kuliah. Perjuangan menyelesaikan kuliah kini sudah di depan mata.

Meja hijau, perbaikan, skripsi di acc kembali, maka selesai sudah dunia perkuliahan dan siap untuk menyambut tahap berikutnya dalam kehidupan, yaitu bekerja. Atau mungkin melanjutkan kuliah kembali bagi mereka yang ingin memperdalam ilmunya sampai benar-benar ekspert.

Tapi apa yang akan dilakukan jika sebulan menuju sidang atau yang kerap disebut meja hijau, seluruh teks skripsi tiba-tiba hilang?

Akhirnya Skripsi Di ACC

Hal ini lah yang terjadi pada salah seorang sahabat saya tahun 2014 yang lalu. Usai melakukan beberapa kali revisi, dengan serangkaian drama kejar kejaran dengan jadwal dosen sampai harus menunggu dari pagi (Karena saat itu, setelah dihubungi, Dosen yang bersangkutan mengatakan akan datang pagi hari) dan ternyata tiba di kampus kurang lebih jam 3 sore.

Menolak meninggalkan lobby ruangan Beliau karena takut kelepasan dan akhirnya tidak jadi bertemu, makan tidak selera sebelum ketemu. Dan perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil yang manis.

Tidak ada lagi revisi. Meski hanya sebatas menemani, kami berdua yang telah lebih dahulu berhasil mendapatkan ACC dari dosen pembimbing, yang turut mendukungnya ikut lega. Welcome sidang!

Euforia berlanjut karena rentang waktu yang diberikan sebelum meja hijau terbilang cukup untuk mempersiapkan diri dari segi ilmu dan mental. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk merayakan sesi pertama keberhasilan ini dengan makan bakso Mas Yon -- favorite banget deh ini kalau lagi di Lampung. Recommended! -- lalu lanjut karaokean satu jam di salah satu mall di dekat kampus.

Sesi pertama?

Ya! Sesi pertama. Mengingat masih ada meja hijau dan revisi perbaikan sebelum cetak yang harus dikejar hingga akhirnya bisa mendaftarkan diri untuk turut dalam ceremony kelulusan. Wisuda.

Tinggal di kost di daerah kampus memang selalu rawan. Baik dari segi kesehatan diri, keselamatan juga keamanan saat tinggal di kost tersebut. Harus benar-benar telaten dalam mencari tempat yang akan ditinggali khususnya untuk seorang perempuan.

Puas balas dendam pada kelelahan berbulan bulan demi ACC skripsi ini, kami kembali ke kostnya - yang bisa disebut sebagai markas kami bertiga karena paling dekat dengan kampus, tempat paling nyaman untuk tidur siang kalau ada jam kosong, juga tempat curhat kalau lagi galau baik urusan cowo ataupun urusan nilai -- bergegas ke kost untuk mengambil tas masing-masing dan pulang.

Laptop Hilang, Skripsi Melayang

Ini tadi kenapa saya bilang bahwa mencari kost kostan di daerah kampus itu harus benar-benar teliti, hati-hati, dan harus cermat dari segi keamanan dan kenyamanan terutama bagi seorang mahasiswi.

Satu kesalahan yang sangat fatal bagi orang yang tinggal di kost di daerah ramai adalah tidak mengunci kembali pager kost-an sehingga memudahkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab lebih mudah untuk melakukan tindakan kriminal. Dan saat kami kembali ke kost, pager yang biasanya tergembok, sedikit terbuka dan gembok hanya tergantung di sana. Kami saling tatap!

Benar saja. Feeling sudah tidak enak sejak menemui kondisi pager yang seperti itu. Lemas sudah saat berada di depan pintu kamar dan menyadari kondisi jendela nako sudah hilang satu.

Buru-buru masuk ke dalam, laptop teman saya yang baru saja merasakan kebahagiaan ini sudah raib. Hilang tak berbekas. Turut juga hp saya yang sedang saya isi ulang baterainya -- saat itu lagi tren trennya Blackberry -- berikut dengan chargernya disikat juga.

Sedih ya tentu. Sedihnya double-double. Laptop hilang sama dengan kehilangan semua data yang menjadi referensi skripsi untuk memperkuat opini, belum lagi foto-foto lampiran yang sudah diperjuangkan selama berbulan-bulan melakukan penelitian.

Lebih sedih lagi karena semua data itu tidak ada back up an nya. Mau sedih karena hp juga ikut hilang, lenyap sudah. Tak kuasa melihat teman saya yang sudah menangis meraung raung layaknya kehilangan sesuatu yang sangat sangat berharga.

Hal yang paling menyebalkan adalah saat tetangga kost malah salah fokus dan sempat-sempatnya bertanya tentang harga laptop sementara kami bertiga pusing membayangkan apa yang harus kami lakukan dengan persiapan sidang mendatang kalau semua data yang diperlukan hilang.

Satu-satunya hal yang cukup membantu menenangkan adalah, bahwa pembimbing kami di Subang pernah mengirimkan foto-foto kenangan selama kami berada di Subang, termasuk beberapa foto untuk lampiran skripsi.

Memiliki printer sendiri memang terkadang membuat diri lengah dan kurang waspada dalam menyimpan file-file digital. Merasa bahwa semua akan baik-baik saja. Kalau butuh versi cetak, ya sudah, tinggal print saja. Sementara teman-teman yang lain tetap siaga dengan flashdisk jika sewaktu waktu membutuhkan atau sewaktu waktu laptop bermasalah dan tidak bisa dioperasikan.

Belajar dari kasus sahabat saya, kami berdua memutuskan bergantian saling berkirim email yang melampirkan skrispi masing-masing. Kami juga membuat back up data dengan menggunakan flashdisk SanDisk yang sebenarnya sudah kami miliki sejak lama namun lebih dominan kami gunakan untuk saling bertukar berepisode episode drama korea. Maklum, namanya juga mahasiswa.

Sedangkan untuk membantu teman saya yang kehilangan laptop dalam mengembalikan semua data skripsinya itu, kami harus kerja rodi saling membantu bergantian mengetik ulang seluruh isi skripsi yang telah diACC oleh Bapak Dosen. Jadi kenangan menuju sidang ini kalau diingat-ingat lagi bagi saya cukup lucu, kesal sekaligus menegangkan juga.

Solusi Penyimpanan Data Digital

Jika dulu flashdisk hanya dapat digunakan sebagai alat back up data dari laptop ke perangkat yang sama, kali ini, SanDisk mengembangkan sayap dan menghadirkan produk baru yaitu SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 yang tak hanya mampu "mengamankan" data dari laptop ke laptop atau komputer lainnya, namun juga dari perangkat smartphone ke laptop atau komputer.

Sandisk ultra dual drive m3.0 | Foto: PicStop
Sandisk ultra dual drive m3.0 | Foto: PicStop
Saat ini, fungsi utama handphone tak hanya sekedar alat berkomunikasi. Hp juga kini dapat dialih fungsikan sebagai sumber penghasilan dengan beragam cara terutama bagi generasi millenial yang identik dengan kehidupan simple, cepat, dan tidak ribet. Jadi selebgram misalnya, online shop juga bisa, atau yang saat ini paling tren, Youtuber! Eh, Blogger juga, lho!

Profesi-profesi terkini ini membutuhkan ruang yang besar di smartphone untuk memuat berbagai karya yang telah dihasilkan. SanDisk Ultra Dual Drive m3.0merupakan pilihan paling mudah untuk memindahkan data dari smartphone ke laptop dan memberi ruang lebih banyak pula untuk berkreasi. SanDisk Ultra Dual Drive m3.0  ini memiliki kecepatan tinggi USB 3.0 untuk mentransfer file dari smartphone ke laptop atau komputer.

Ukurannya yang mungil membuat benda ini lebih mudah dan praktis untuk dibawa ke mana-mana. Di dompet masuk, kantong? Apalagi! Tapi agar lebih aman, sebaiknya gunakan dompet kecil yang memuat barang-barang penting yang ukurannya mirip yaa.

Caranya bagaimana? Kan ukurannya port di smartphone dan laptop berbeda?

Dikemas dengan bentuk USB OTG (USB On The Go), SanDisk Ultra Dual Drive m3.0memiliki dua bentuk yang berbeda di tiap sisinya yang disesuaikan dengan portpada smartphone juga laptop atau komputer. Ukuran penyimpanannya juga beragam, mulai dari 32 GB hingga 128GB. Jadi tidak perlu khawatir lagi berkarya tanpa harus menghapus karya sebelumnya demi bisa menyimpan karya-karya yang terbaru.

Sebagai seorang blogger, bagi saya OTG ini memang sangat perlu untuk mengamankan hasil potret dan video dokumentasi untuk mendukung artikel. Kalau pengalaman saya sendiri sih, sebelum berangkat acara nangkring Kompasiana, biasanya harus kosongin memori dulu untuk persiapan berburu objek bidikan di acara nangkring, dan kalau lupa, ya dapat dipastikan saya pasti kerepotan memutar akal untuk mengosongkan memori tanpa menghilangkan foto-foto lain yang juga tak kalah pentingnya.

Kalau Blogger sih, incarannya pasti SanDisk Ultra Dual Drive m3.0,kalau kamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun