Melihat Simulasi Evakuasi Saat Terjadi Kecelakaan di Air
Nah, jika simulator untuk calon kru kabin dibuat sedemikian rupa hingga benar-benar persis seperti aslinya, maka evakuasi penumpang jika terjadi di air juga dibuat tak kalah jauh dengan aslinya.
Loudspeaker. Ada kurang lebih 3 loudspeaker berukuran besar yang berada di sekitar evakuasi yang dilakukan di kolam ini. Suara yang didengarkan adalah suara angin sebagaimana yang sering terdengar jika terjadi badai di perairan. Kondisi penerangan yang minim. Kondisi kolam dibuat gelap -- menyerupai cuaca buruk di perairan
Ilustrasi cahaya kilat dan suara petir. Sampai ilustrasi petir menyambar dengan tambahan cahaya kilat dalam kolam juga tak luput disiapkan. Hmmm... yang fobia air mungkin ngap juga kemarin berada di sekitar daerah latihan evakuasi tersebut.
Patahan kepala pesawat dibuat persis berada di sisi kiri kolam -- jika menghadap dari lokasi simulator -- yang menambah kesan jika dalam evakuasi ini, kondisi pesawat memang benar-benar tengah rusak.
Evakuasi dilakukan dari pesawat simulator dengan diawali bunyi suara petir dan deru angin yang berasal dari loudspeaker. Para siswi bersama dengan seorang trainerbersiap di dalam pesawat simulator, menggunakan alat pelampung -- baru kali ini benar-benar menyaksikan langsung seperti apa alat pelampung itu jika ditarik karena sebelumnya hanya melihat dari peragaan pramugari dan tidak ditarik -- dan ternyata tarikan di alat pelampung menimbulkan bunyi desis yang cukup kuat hingga akhirnya pelampung terisi penuh oleh udara dan siap untuk digunakan.
Satu per satu pramugari melompat ke air dengan terlebih dahulu menempatkan posisi menghadap pintu darurat pesawat dan membelakangi kolam simulasi.
Para pramugari yang melompat ke air bergegas berenang ke arah perahu karet dan mulai menaiki perahu karet tersebut. Pramugari yang telah lebih dahulu berhasil naik wajib membantu pramugari lain yang mencoba menggapai perahu sampai berhasil masuk ke perahu karet. Begitu seterusnya sampai semua isi penumpang berhasil naik ke perahu.
Untuk memastikan tidak ada yang tertinggal, pramugari kembali berhitung mencocokkan jumlah yang sama dengan sebelum melompat ke air. Perahu karet kemudian ditarik ke pinggir dan latihan evakuasi dinyatakan selesai.