Sebagai penumpang pesawat, pernahkan Anda berpikir betapa hebatnya seorang Pilot dan Co Pilot yang membawa pesawat tiba di negara tujuan? Bagaimana Pilot dan Co Pilot tersebut membelah langit mengantarkan penumpang ke bandara tujuan? Bukankah semua langit sama saja? Bagaimana cara mereka sehingga berada di titik yang tepat lalu tiba di bandara tujuan?
Jika mengendarai mobil meski belum pernah melewati area tersebut, Anda dapat tiba ditujuan dengan memanfaatkan Google maps yang terdapat pada smartphone Anda. Anda dapat pula mencari rute terbaik, menghindari macet, mencari titik terdekat dengan lokasi yang akan dituju, bahkan menghindari jalan tol jika bepergian jauh dengan menggunakan motor.
Derbeda dengan mengendarai mobil, menaiki pesawat Anda hanya bisa duduk pasrah dan menunggu hingga pesawat landing di negara tujuan. Selain Anda hanya menjadi seorang penumpang, Anda tidak memiliki akses ke cockpit, bertatap muka dengan Pilot dan  Co Pilot, apalagi berbicara dengan keduanya. Sebagai penumpang, Anda hanya bisa mendengar suaranya dan mengingat nama yang mereka sampaikan melalui pengeras suara.
Kembali ke pertanyaan semula. Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari mengenal Pilot dan Co Pilot terlebih dahulu.
Mengenal Pilot dan Co Pilot
Pilot dan Co Pilot disebut sebagai Awak Cockpit. Pilot atau sering disebut dengan Kapten memiliki wewenang penuh selama berada di dalam pesawat, termasuk untuk menolak penumpang yang "ngeyel" atau tidak mengindahkan regulasi yang berlaku di area Bandara dan pesawat untuk diterbangkan olehnya. Termasuk petinggi negara sekalipun.
Jika Pilot memiliki wewenang penuh selama perjalanan, lalu untuk apa dihadirkan seorang Co Pilot?
Untuk bisa mengemudikan pesawat, seorang Co Pilot harus telah memiliki 500 jam terbang. Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara, menurut Seorang Pilot Senior Garuda Indonesia - Kapten Pilot Abdul Rozak, Pilot dan Co Pilot sering bertukar saat melakukan take offdan landing. (Sumber:Ini)
Seorang Co Pilot diwajibkan memiliki kemampuan take offdan landing, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Pilot -- pingsan atau tiba-tiba sakit misalnya, Co Pilot dapat mengambil alih kemudi pesawat sehingga keselamatan seluruh penumpang tidak terancam. Masih menurut Kapten Pilot Abdul Rozak, tugas Kapten Pilot yaitu mengambil semua keputusan namun tidak mengabaikan masukan dari Co Pilot. Kalau Pilotnya salah maka Co Pilotnya yang mengingatkan.
Lalu bagaimana Pilot dan Co Pilot menerbangkan pesawat hingga bisa tiba di tujuan?
Maka untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari berkenalan dengan Flight Operation Officer (FOO), sosok yang jarang ditemui karena bekerja di balik layar. Siapakah dia?
Berkenalan dengan FOO
FOO adalah seseorang yang melaksanakan tugas sebagai operasi kontrol penerbangan. Secara garis besar fungsi FOO dapat di bagi menjadi tiga yaitu:
- Flight Dispatch,
- Operation Controller dan
- Flight Following.
Untuk lebih jelasnya fungsi ini dimulai dari persiapan sebelum penerbangan seperti:
- Menghitung performance pesawat,
- Menghitung kesetimbangan pesawat,
- Menganalisa cuaca (Sumber: Ig DJPU) bekerja sama dengan BMKG (Sumber: Alvin Lie, Pemerhati Penerbangan Sipil, Anggota Ombudsman RI.
- Menganalisa Notice to Airman (NOTAM),
- Merencanakan rute penerbangan,
- Ketinggian,
- Stasiun alternate,
- Berat pesawat,
- Bahan bakar dan lain-lain, dan
- Melakukan briefing ke Pilot 1 jam sebelum penerbangan dilaksanakan.
Setelah pesawat mengudara, FOO juga memantau penerbangan untuk memberikan bantuan ke Pilot jika diperlukan serta memberikan informasi perkembangan cuaca atau informasi penting lainnya yang berhubungan dengan penerbangan itu. Pemantauan ini dilakukan terus menerus sampai pesawat mendarat dan misi penerbangan dianggap selesai.
Setelah pesawat mendarat, FOO akan melakukan De-briefing dengan Pilot untuk mendapatkan informasi penting sepanjang penerbangan sehingga bisa digunakan sebagai sumber data untuk perencanaan penerbangan berikutnya.
Untuk menjalankan tugasnya, seorang FOO harus mempunyai sertifikat tanda kecakapan (license) yang dikeluarkan oleh Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara (DSKU) dan diatur dalam Peraturan Keselamatan Penerbangan (CASR) 121.
Informasi yang disampaikan oleh FOO inilah yang menuntun Pilot dalam menerbangkan pesawat hingga bisa tiba di bandara tujuan.
Lalu mengapa FOO jarang ditemui?
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, FOO melaksanakan seluruh pekerjaannya dari balik layar, sementara Pilot dan Co Pilot bertugas untuk mengeksekusi jalannya penerbangan sehingga lebih sering muncul ke "permukaan".
Dunia penerbangan memang dikenal sebagai dunia yang paling banyak melibatkan networking, mulai dari awak cockpit, awak kabin, FOO, Air Navigation dan bagian-bagian lainnya yang saling berkesinambungan untuk kelancaran setiap penerbangan mulai dari persiapan berangkat hingga penumpang turun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H