Damn! Ini memang benar-benar menggugah emosi penonton. Jerit ketakutan dari penonton wanita terdengar dari berbagai arah pada saat scene ini pun dari saya sendiri! Dude! Kebayang tidak, kuping lu diiris hanya demi uang? Diiris! Pake pisau! GILA!!!
Well yaa, jikapun harus ada salah satu anggota tubuh yang membuktikan keseriusan ancaman para penculik, heii... masih tersedia 10 jari yang sepertinya lebih cepat sembuh. Lebih bisa diamankan cacatnya. Lebih, apa yaa? Ya mungkin lebih manusiawilah jikapun memang harus ada adegan iris mengiris seperti itu. Telinga sepertinya terlalu mainstrem ya? Sampe ngilu nontonnya.
Dan untuk seorang remaja, drama penculikan yang menegangkan seperti itu tentu sangat mempengaruhi psikologis sang anak. Mimik Paul Getty III yang diperankan oleh Charlie Plummer benar-benar menunjukkan ketakutan tersebut tanpa mengesampingkan mimik dalam usahanya untuk menyelamatkan diri (Perhatikan scene saat Paul berlari menyelamatkan diri ketika telah dilepaskan oleh komplotan penculik).
Ibu yang Tegar
Ini dia, wanita yang menjadi tokoh utama yang luar biasa. Upaya demi upaya dilakukan untuk meyakinkan sang mantan Ayah mertua bahwa anaknya benar-benar sedang ditawan oleh komplotan penculik. Penculikan tersebut bukanlah sebuah permainan atau lelucon yang memang pernah dia lakukan bersama anaknya. Namun usaha-usaha tersebut berlalu dengan sia-sia.
Minimnya dana yang dimiliki untuk menebus sang anak membuatnya harus pontang panting mencari cara agar anak tersebut segera kembali ke pelukannya.
Sebuah harapan timbul saat dirinya mengingat benda pemberian sang mantan ayah mertua kepada anaknya yang menurutnya berada di kisaran harga jutaan Dollar. Lagi-lagi kenyataan pahit harus diterimanya bahwa patung tersebut ternyata hanya sebuah patung biasa yang bisa dimiliki oleh semua orang karena harganya yang sangat terjangkau.
Kebayang tidak? Lagi panik akan urusan hidup matinya seseorang yang sangat disayangi dan ada secercah harapan, ternyata harapan yang dipikir akan memberi keselamatan malah  membuat diri menjadi bahan lelucon di hadapan orang lain. Kakek Paul emang kejam!!!!
Gail Harris yang diperankan oleh Michelle Williams walau dalam kondisi ketakutan, tidak tampak terlalu sering menangis. Hanya saat menyadari bahwa keluarganya telah dibohongi mantan ayah mertuanya perihal harga patung tersebut dan pada saat menemukan sang anak. Selebihnya, dirinya hanya mendesah berat, menghembuskan nafas berat dan mengusap wajahnya dengan tangan. Sebuah bukti yang mematahkan slogan perempuan adalah makhluk lemah. Dalam film tersebut, Gail Harris benar-benar menjadi sesosok Ibu yang tegar dan kuat.
Hidup Tak Melulu Tentang Uang!
Mr. Chase memutuskan untuk berontak kepada Paul karena keegoisannya yang tak kunjung membantu menyelamatkan sang cucu dan memilih terus mendampingi Gail Harris untuk menemukan sang buah hati.