Tak dapat dipungkiri bahwa transportasi seperti mobil dan motor pribadi kini lebih mudah didapat. Untuk sekadar melalui proses leasing pun bukan lagi hal yang sulit untuk dilakukan karena dengan senang hati, sales akan memberikan kemampuan maksimalnya agar pengajuan kredit diterima oleh pihak leasing. Kali ini, konsumen alat transportasi benar-benar jadi raja.Â
Namun, meski banyak yang memilih untuk membeli alat transportasi pribadi, masih banyak juga yang memutuskan untuk menggunakan transportasi umum setiap kali bepergian, salah satunya adalah Transjakarta.
Tarif yang murah dan fasilitas yang memadai menjadi salah satu alasan dibalik pemilihan pengguna akan Transjakarta. Didukung pula dengan jalur khusus yang membuat jalan lebih lapang - walaupun jalan tersebut masih kerap disabotase oleh kendaraan-kendaraan lain yang tidak disiplin dalam berlalu lintas dengan dalih sedang terburu-buru atau sedang ada sesuatu hal yang harus segera diselesaikan - sehingga ada kemungkinan untuk bisa lebih cepat tiba di tujuan.
Di balik semua fasilitas yang memberikan kenyamanan serta tarif yang murah, berikut beberapa hal yang wajib diketahui oleh pengguna saat berada di Transjakarta. Baik itu untuk kepentingan pribadi, pun dalam bersosialisasi:
3 Hal yang Harus Diketahui:
1. Mengenal Tempat Duduk
Penumpang prioritas yang dimaksud adalah kaum wanita yang sedang dalam posisi hamil, manula, penumpang yang membawa serta anak, dan penumpang disabilitas. Tempat duduk tersebut dikhususkan untuk mereka.
Jika tempat duduk tersebut sedang kosong sementara tempat duduk untuk penumpang umum sudah penuh, boleh digunakan. Hanya, pada saat penumpang prioritas masuk ke dalam Transjakarta, penumpang diwajibkan untuk berdiri dan memberikan tempat duduk tersebut pada yang lebih berhak.
Atau dalam kasus saat bangku prioritas sedang diduduki oleh penumpang yang tak seharusnya sementara di dalam bus terdapat penumpang prioritas yang sedang berdiri, maka sesuai dengan aturan yang tertera pada sticker, penumpang lain berhak untuk menegur agar bangku diberikan pada mereka yang seharusnya.
2. Mengetahui Posisi Alat Keamanan Transjakarta
Di dalam Transjakarta, terdapat dua benda penting yang harus diketahui letaknya. Yang pertama adalah Palu pemecah kaca serta Alat pemadam kebakaran.Â
Palu pemecah kaca biasanya terletak di bagian tengah bus dan tergantung tepat di dekat kaca sehingga mudah diraih oleh penumpang yang duduk di posisi paling dekat dengan benda tersebut. Walau terlihat aman, upayakan untuk tetap berhati-hati jika sewaktu-waktu benda tersebut terjatuh agar lekas bisa menyelamatkan diri (terutama kepala).
Sedangkan untuk alat pemadam kebakaran, posisinya berbeda sesuai dengan jenis bus. Dalam bus merek Scania, biasanya berada di bawah kursi penumpang baris kedua dari depan sebelah kanan. Dan untuk bus dengan merek Laksana (pintu satu) pada umumnya berada di sebelah kiri Pengemudi atau tepat di belakang kursi pengemudi.
Jangan lupa pula untuk mengetahui lokasi pintu darurat agar lebih mudah menyelamatkan diri saat terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
3. Ketahui letak-letak CCTV
3 Hal yang Harus Dihindari:
1. Tidak Berdiri atau Bersandar Tepat Di Depan Pintu
Dalam Transjakarta merek Laksana pintu satu, pintu yang membuka ke samping kiri dan kanan (bukan melipat) akan membahayakan penumpang yang menyender di sana. Kemungkinan untuk terjatuh sangat tinggi, belum lagi jika kendaraan banyak yang datang dari arah yang sama.
2. Tidak Memasukkan Tangan di Bagian Lapang Pintu
Masih mengenai Transjakarta merek Laksana pintu satu. Saat pintu tertutup, ada space lapang yang memang cukup nyaman menyenderkan tangan. Namun perlu diketahui, saat pintu terbuka, tangan Anda akan terjepit jika Anda tidak ligat untuk menariknya, dan pintu masih terus berupaya membuka meski tangan Anda terus menggelepar.Â
Pintu hanya akan tertutup jika pengemudi mengetahui apa yang sedang terjadi di belakang. Oleh karena itu, segera laporkan pada petugas on board jika hal tersebut terjadi atau segeralah berteriak.
3. Tidak Menegur Sembarangan
Biasanya, ada penumpang yang masih muda sadar diri dan memberikan tempat duduknya pada penumpang yang lebih tua. Ada pula yang pura-pura tidak melihat atau tertidur.Â
Dan biasanya pula, penumpang manula yang tidak beruntung mendapatkan tempat duduk tidak akan berani atau sungkan untuk meminta kecuali dibantu oleh petugas on board.
Boleh saja penumpang lain membantu untuk menegur agar penumpang tersebut memberikan bangku, namun harus diketahui pula alasan penumpang tersebut tetap duduk.Â
Sangat tidak elok meminta seseorang memberikan bangkunya sementara yang bersangkutan sedang dalam sakit. Sungkan pula untuk menolak permintaan. Saat berdiri, malah dia yang pingsan. Kita sebagai orang yang meminta bangku tentu tidak akan enak hatikan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI