Teknologi memang memudahkan segala urusan perkuliahnnya, aktifitasnya dalam komunitas, pencarian data sebagai pendukung untuk tugas-tugasnya, bahkan mobilitasnya sendiri tidak terbatas, itu semua berkat teknologi.
Agar berjalan dengan seimbang, teknologi harus dibarengi dengan kepedulian terhadap kesehatan baik dari olahraga maupun dari segi makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Untuk urusan makanan sih, walaupun tidak terbilang sehat-sehat banget (namanya juga anak kuliahan yaa, yang penting kenyang) namun konsumsinya yang cukup tinggi terhadap buah cukup membantu untuk asupan vitamin bagi tubuhnya. Dan urusan olahraga, terbilang terpenuhi berkat permainan Tennisnya yang rutin diikuti.
Sulit memang mengajaknya untuk sekedar ngobrol ringan sehari-hari efek dari ragam aktivitasnya yang cukup padat dan tak ada satu orangpun yang  menghalanginya bahkan jika mereka ingin.
Pernah suatu ketika, ibunya datang dan membujuknya untuk tidak usah ikut latihan tennis karena cuaca saat itu sedang hujan. Dengan tersenyum dia mencium tangan ibunya dan memeluknya sesaat. "Aku udah pesan taksi online, Ma, udah bawa payung juga. Tenang aja." Jawabnya ringan dan berlalu menuju halaman.
Generasi Z memang terlahir berbeda. Hadir dengan percaya diri yang tinggi serta segudang aktivitas. Sayangnya, aktivitas yang penuh terkadang menjadi pemicu cepatnya perubahan mood yang terjadi pada mereka. Adik saya ini salah satunya. Sedang asik baca buku, tiba-tiba teriak cukup nyaring. Saya yang baru saja tiba di rumah usai mengikuti nangkring yang diadakan Kompasiana bersama dengan Teman Hati untuk memperkenalkan dua varian baru Minyak Kayu Putih, sontak kaget. Saya pikir ada sesuatu hal yang terjadi, ternyata hanya karena tugasnya yang deadline di malam hari lupa dia kerjakan. Astaga!
Melihat souvenir yang saya pegang, adik saya mendadak tersenyum. "Mau satu, Ka. Yang Lavender ya." Pintanya dengan sedikit melotot senang. Sepertinya dia sudah tahu apa isi dari tas kecil yang kubawa.
Minyak Kayu Putih Aroma memang menjadi andalannya dalam segala aktivitasnya. Terutama dalam persiapan bermain Tennis. Namun ketika fokus pada kuliah, tak jarang Kayu Putih Aroma ini hanya dibuka, lalu dihirup aromanya, kemudian ditutup.
Aroma theraphy pada Kayu Putih Aroma memang menenangkan. belum lagi dengan adanya penambahan dua varian baru Lavender dan Rose membuat Minyak ini menjadi pilihan utama yang dapat diandalkan tanpa menghilangkan umur si pengguna. Bukankah selama ini Minyak Kayu Putih selalu identik dengan balita dan manula?
Bagi adik saya, segudang aktivitas bagi generasi Z sih ayo saja! Yang penting ada Kayu Putih Aroma. Bagaimana denganmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H