Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fakta Menarik tentang Harbolnas

12 Desember 2017   15:18 Diperbarui: 12 Desember 2017   15:27 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yihaaa... Harbolnas kembali lagi. 

Tau Harbolnas kan? Itu, lho! Hari Belanja Online Nasional. Buat cewe-cewe yang doyan belanja, ini hari yang paling tepat untuk memilih beragam benda yang lagi dibutuhkan ataupun yang sedang diinginkan meski tak dibutuhkan dengan harga yang benar-benar diluar dugaan. 

Eh, ngomong-ngomong tentang Harbolnas, ada beberapa hal yang menarik tentang Harbolnas lho. Apa saja?

1. 53% Pemburu Harbolnas adalah PRIA!

Nah lho! Selama ini wanitalah yang selalu jadi sasaran tiap kali terdengar kata diskon bukan? Ketika kata diskon terucap, mata para lelaki pasti memandang tajam pada wanita dengan tatapan seolah menyampaikan "Hmm. Giliran denger diskon aja, bahagia lo!" Iya kan? Iya kan? 

Ternyata, berdasarkan survey yang dilakukan oleh salah satu e-commerce di Indonesia, konsumen pada saat Harbolnas sebanyak 53% adalah pria dan sisanya adalah wanita. Ohhh... jadi selama ini wajah bete yang kalian tunjukkan ketika menemani wanita berbelanja itu adalah kamuflase ya? Hmmm. Cukup tau!

2. Susah Ngerem

Ya namanya juga harga terjangkau ya, yang tadinya tak suka jadi suka. Yang awalnya rencanya hanya mau lihat-lihat jadi keterusan dan tau-tau isi keranjang sudah terlalu banyak sampai-sampai kesulitan untuk menyaring mana yang harus dikeluarkan mana yang harus masuk ke "meja kasir".

3. Bukan yang Dibutuhkan, yang penting harganya murah

Prinsip yang selama ini selalu dipegang oleh Mamak "beli sesuatu yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan" sebenarnya cukup ampuh untuk menahan hasrat diri dalam berbelanja. Namun kasus ini tak berlaku saat di Harbolnas. Produk didiskon hingga 95%, siapa yang tidak tergiur? Alhasil, meskipun tak butuh, yang penting harganya murah ya sudah, sikat saja. Nanti-nanti juga pasti perlu. Nantinya tidak tahu kapan. 

4. Air mata seusai belanja

Begitu pembayaran selesai dilakukan, baru mulai mengecek kembali satu per satu barang yang sudah dibayar. 

"Inikan tidak butuh, kok gue beli sih?"

"Ini nanti gue pake buat apa ya? Duhh, sayang banget. Kan harusnya bisa buat beli yang lain."

Daaannnn beragam ungkapan kesedihan yang pada intinya mengacu pada satu hal "penyeselan."

5. Susahnya mendapatkan diskon tambahan

Harbolnas identic dengan diskon, mulai dari diskon 10% sampai 95% tersedia di berbagai e-commerce yang turut meramaikan Harbolnas. Namun ada satu yang unik, pada saat membuka detail suatu produk, tak jarang konsumen diberikan tambahan diskon jika telah berbelanja dalam nominal tertentu. Tergiur dengan tambahan diskon yang ditawarkan, alhasil produk yang dibelipun bertambah "yang penting dapat tambahan diskon". Pada saat sudah check out eh, tambahan diskonnya engga bisa dipake. Hahahaha. 

Atauu.. Sudah berbelanja banyak, begitu ingin memakai diskon yang digadang-gadang akan jadi diskon tambahan terbaik, eh muncul tulisan "Maaf, voucher ini sudah ditukarkan sepenuhnya." Lah, apaan kali? Konsumen mana mau tahu dengan itu, maunya ya diskonnya harus muncul. Engga mau terima ih sama alasan seperti itu. "Masa orang lain dapat diskon tambahan, gue engga?"

Kecewa dengan pemberitahuan voucher yang muncul itu, eh, akhirnya engga jadi belanja. Sadar udah kelamaan nyari produk yang diinginkan, sadar sudah ngabisin banyak kuota, eh akhirnya dibeli juga. 

6. Foto produk tampak jauh lebih memikat

Ish, ini benar-benar menyebalkan. Kok yo sebelumnya sepertinya foto-foto itu tampak biasa saja gitu. Kok setelah harbolnas jadi beda? Kaya ada manis-manisnya gitu! Eh, malah iklan! Hehehe. 

Bukan bukan iklan. Faktanya foto-foto produk pada saat Harbolnas memang tampil lebih memikat. Lebih menggoda untuk dibeli. Lebih menonjol seperti sedang berpromosi ria di depan mata "Beli gue, gue manfaatnya banyak. Lipstik lo kan udah mau habis, warna gua emang lo lagi butuh. Ya kalau lo engga butuh juga nanti bisa dijual lagi kan dengan harga lebih mahal?"

Oke. Emang godaan produknya benar-benar kenceng saat Harbolnas

Solusi

Tak ingin menjadi salah satu korban air mata seusai belanja, maka sebaiknya: 

* Pilih produk yang benar-benar dibutuhkan

* Lakukan pembayaran usai memilih produk

* Tutup aplikasi terkait dan lakukan sesuatu hal yang dapat membuatmu sibuk dan melupakan Harbolnas. Bukankah produk yang kamu butuhkan sudah kamu dapat? Ya maka beranjaklah melakukan sesuatu yang menghasilkan, bukan yang mengeluarkan. 

* Eh, solusi satu lagi nih, perbanyak nonton drama korea yang serba romantic. Dijamin ampuh melupakan Harbolnas kebawa baper.

Efa M. Butar butar

Jakarta 12 Desember 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun