Sebagaimana keinginan saya sejak awal, tulisan ini pulalah yang memberikan saya peluang untuk menjajakan kaki di kota kecil yang sudah lama ingin saya kunjungi. Solo. Yahhh, tidak lama memang. Hanya dua jam sebelum kami kembali pada kehidupan sehari-hari di Jakarta. Peluang untuk menyatu dengan Solopun terwujud.
Tak hanya mendapatkan pengetahuan, kakak, orang tua, juga sahabat baru, melalui Danone Blogger Academy, saya juga berkesempatan mendapatkan fotographer pribadi yang dengan sukacita mau saya ajak sana sini untuk mewujudkan keinginan saya mengabadikan diri saat berada di jalanan Solo.Â
Tak banyak yang bisa kami jajaki. Hanya seputaran pasar Klewer yang tujuan awal ke sana adalah ingin membeli buah tangan untuk keluarga di Jakarta. Sayangnya, pasar Klewer saat itu belum buka karena jarum jam baru saja menunjukkan pukul 07.00 WIB sementara menurut informasi warga sekitar, pasar baru akan beroperasi mulai pukul 09.00 WIB.Â
Memanfaatkan transportasi becak, kami menuju toko batik yang menurut si abang becak sudah buka di jam tersebut.Â
Memang sih, sudah buka. Hanya saja, berbelanja di tempat tersebut sama layaknya berbelanja di pasar tanah abang Jakarta. Mahal dan kudu pake jurus nawar dan jadi miss tega untuk bisa dapetin barang yang diinginkan. Sayangnya, tak semua memiliki bakat tersebut.Â
Akhirnya kami memutuskan berkeliling menjelajah jalanan demi jalanan yang mirip gang di seputaran pasar klewer tersebut.Â
Memang sih, untuk bisa mendapatkan spot-spot ciamik, dibutuhkan sudut pandang tajam pemburu lokasi foto. Nah, kali ini saya beruntung punya fotografer pribadi yang juga punya penglihatan tajam tersebut. Kak Anastasye!
"De.. De... Kau berdiri di sana. Gayanya begini yaa, itu cantik de tempatnya. Instagramable banget. Percaya sama kaka."
Begitu ujarnya saat bertemu dengan salah satu rumah di jalanan sempit dengan warna warni yang memang tampak menarik sambil mengajari saya harus bagaimana dalam berpose agar beliau dapat menghasilkan foto yang tak kalah cantik pula.Â
Dan voila! Jadilah foto ini... Hehehe
Jika satu rumah saja sudah bikin pengunjung yang kebetulan lewat tertarik untuk sekedar berfoto di tempat ini, bisa dibayangkan kan bagaimana jika seluruh rumah menerapkan pola warna yang sama? Tentu semakin menarik dan menjadi serbuan para pengunjung.Â