Kembali ke urusan kerokan bersama si mbah. Percaya atau tidak, tangan mbah-mbah entah kenapa selalu lebih full power dibanding dengan tangan gadis zaman now. Mungkin karena beliau sudah terbiasa mijit kali ya? Jika dibandingkan dengan pijitan teman saya, sangat tidak ada apa-apanya. Hehe.
Biasanya si mbah selalu membawa koin Rp 1.000 untuk kerokin "pasien"nya, termasuk saya, meski demikian, saya selalu menyediakan koin yang sama untuk berjaga-jaga kalau-kalau beliau lupa membawa senjatanya. Dengan menggunakan Balsem Lang yang hangatnya bikin nyaman, koin inilah yang nantinya akan menggores-gores punggung lalu menghasilkan pola yang sesuai selera si mbah. Pembuatan pola kerok dipunggung oleh koin dipadu dengan tenaga tangan si mbah membuat urusan kerok dan pijit lebih terasa.
Seusai dikerok, biasanya si mbah selalu melanjutkan untuk pijit seluruh badan. Katanya, biar anginnya keluar semua. Dan benar saja setiap kali dipijit, kami berdua selalu bergantian sendawa. Hihihi.
Selama kurang lebih dua jam menikmati kolaborasi Balsem Lang, koin dan tangan si mbah, rasanya badan lebih ringan. Lebih nyaman untuk digerakkan.
Nah, untuk mereka yang nyalinya tak sebesar badan saat berhadapan dengan jarum suntik, kerokan ini bisa menjadi pilihan. Selain harganya yang relatif murah, anginpun berhambur keluar dan kondisi badan lekas pulih.
Tidak perlu khawatir, kerokan itu aman kok. Sedikit-sedikit, jangan minum obat yaaa.
Depok, 26 Nov 2017
Efa Butar butar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H