Lebih jauh lagi, urusan satu butir nasi bisa menjadi kompleks ketika diakumulasikan dengan satu butir-butir nasi yang lain dari seluruh penjuru negeri. Tidak lucu sampah makanan sampai sebanyak itu sementara di luar sana banyak orang yang bahkan untuk merasakan satu butir nasi itupun mereka tidak bisa.
Itu hanya sampah makanan, bagaimana dengan sampah plastik, kertas, pakaian, sepatu, dan barang-barang lain yang terus menggunung di TPA sana?
Alm Oppung selalu sampaikan pada kami, berulang hingga akhirnya melekat, "Jangan banyak ambil, nanti bisa tambah. Terbuang, engga makan kau besok!"
Apa sih, urusan satu butir nasi doang dibesar-besarkan?
Bukan doang! Urusan satu butir nasi itu kompleks. Maka jangan sisakan!
Saya tergerak untuk mengulas ini setelah mendapatkan pemaparan dari Prof. Dr. Ir. Rindit Pambayun, MP selaku ketua umum Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia yang membahas tentang berat per butir nas yang berujung menjadi sampah.
Seperti karya yang cukup apik yang terbuat dari sedotan ini
Depok, 11 Nov 2017
Efa Butar butar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H