Ini luar biasa, untuk pertama kalinya gue nonton drama korea — selanjutnya disebut drakor — bahkan sampai tamat masih inget namanya! Sebelum-sebelumnya bagaimana? Oh jangan tanya, tamat ya wes. Bahkan judulnya saja pun kadang gue lupa.
Sedikit flashback, gue pertama kali nonton drama korea saat SMA. Boys Before Flower, judulnya. Awalnya, gue bahkan ngetawain temen-temen gue yang pada heboh nonton drakor itu. Menurut gue itu film lebay banget -- sebelum gue ikutan kecantol film ini -- apalagi tokoh yang diperankan sama cowo berambut pirang yang rambutnya mirip gaya rambut Andhika Kangen Band. Se to the bel!
Ternyata oh ternyata, ketika hari itu gue putuskan untuk menjawab rasa penasaran gue kenapa orang-orang di kelas gue pada tergila-gila dengan film ini, gue ikutan kecantol. Hehehe.
Selesai Boys Before Flower, selesai juga drama melow-melow (Saat itu belum ada istilah galau) yang kebawa-bawa dalam kehidupan sehari-hari -- kan ceritanya sama-sama anak SMA -- Masih inget dulu mau ke sekolah sampe bikin rambut kuncir 2 ala-ala si cewe korea di drakir BBF. Hahaha.
Masuk kuliah, kebetulan ketemu dengan orang yang begitu menggilai drakor. Oke. Ini awal mula alasan rusaknya nilai-nilai ujian (Alibi bangetttt!)
Gue dipinjemin flashdisc yang isinya berbagai judul drakor. Gue pilih salah satu. Judulnya lupa. Heheh. Tapi intinya ceritanya adalah -- Cowonya ganteng pastinya -- ada seorang cewe yang menyamar menjadi seorang pria dan sekolah di sekolah khusus pria. Namun akhirnya ketahuan oleh seluruh warga sekolah.
Nih ya, buat kalian yang punya temen pecinta drakor, tolonglah mengerti saat kami-kami ini sudah berada di depan laptop, tv atau semacamnya untuk menonton film ini. Jika kalian tidak berkenan bergabung, setidaknya jangan mengganggu. Karena ketika sudah nonton drakor yang episodenya sampai puluhan, percayalah saat itulah dunia terasa milik sendiri.
Just info, kalau temen lo yang doyan drakor udah siapin cemilan setumpuk, padahal sebelum-sebelumnya dia bukan tipe yang suka ngemil, itu adalah pertanda utama bahwa dia akan meditasi selama beberapa hari di kamar untuk satu drakor yang sudah dipilihnya.
Makan lupa, tidur engga, mandi lupa, pipispun bahkan ditahan. Gue nonton film dari temen gue, ya ampun dari pagi ke pagi ke malam trus pagi lagi, baru gue tidur. Jangan harap ini bisa terjadi kalau keluarga ada di rumah. Ini gue lakuin saat semuanya lagi pada liburan dan kampus gue sedang ngadain minggu tenang sebelum pelaksaan UAS. Me time!
Berhubung gue orangnya mewekan, alias cengeng atau gampang nangis, walaupun sebenernya adegannya biasa aja, tapi kalau di film udah kedengeran musik sedih, gue nangis. Pemeran wanitanya nangis, gue nangis. Yang paling dahsyat kalau pemeran cowonya nangis nih. Gue nangisnya udah engga karu-karuan lagi dah. Sambil ngusap-ngusap layar laptop. Hahaha. Besok paginya seusai nonton, mata gue bengep.
Yang paling lucu adalah, ketika film tamat, gue NANGIS! Ini artinya, drakor itu sudah menyelesaikan tugasnya menjadi pengisi hari-hari gue dalam beberapa hari. Dan entah kenapa, kenyataan itu bikin gue merasa kehilangan.
Back to Lucky Romance!
Film ini bercerita tentang Je Soo Ho, seorang CEO perusahaan IT yang diberi nama Zeze Factory. Je merupakan anak yang sudah jenius sejak kecil. Ayahnya yang sangat keras membuatnya kesulitan untuk berbaur dengan orang lain hingga akhirnya beranggapan bahwa dia tidak membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
Di sisi lain, Sim Boi Ni, Seorang wanita yang telah kehilangan orangtua ketika berumur 16 tahun dan hidup hanya dengan adiknya, juga seorang wanita, yang sudah terbaring di rumah sakit selama 2 tahun.
Kesialan demi kesialan yang dialaminya, membuatnya percaya pada takhayul. Jalan ini jugalah yang dilakukannya dalam upaya menyelamatkan adiknya dari penyakit tersebut. Dia menyalahkan dirinya atas setiap kesialan yang terjadi dimanapun dia berada.
Sampai suatu waktu, seorang dukun berkata bahwa dia harus menghabiskan malam bersama dengan seorang pria yang memiliki shio macan jika ingin melihatnya adiknya sembuh.
Sim Boi Ni bingung harus mencari dimana. Berbagai upaya dilakukan untuk bisa bertemu dengan pria yang diminta oleh sang dukun. Sayangnya, pria-pria yang mengaku memiliki shio macam hanya ingin memanfaatkan Sim Boi Ni.
Sim Boi Ni tertolong, Je Soo Ho juga merupakan seorang pria yang bershio macan. Dalam kondisi mabuk, keduanya tertidur di rumah Je Soo Ho dengan hanya jari kelingking yang saling terkait. Ternyata Sim Boi Ni salah dalam menanggapi anjuran sang dukun.
Keajaiban terjadi. Adiknya sadar dan kian hari kondisinya kian pulih.
Entah karena kehidupannya yang sangat keras, atau karena rupanya yang memang cantik, atau karena sudah terlalu sering menghabiskan waktu bersama, Je Soo Ho menaruh hati pada Sim Boi Ni.
Kejadian-kejadian lucu mulai terjadi. Seusai mengirimkan pesan pada Sim Boi Ni, Je Soo Ho mulai mondar mandir. Pindah dari satu tempat ke tempat lain padahal engga ngelakuin apa-apa. Meniggalkan Hp di tempat semula. Namun begitu bunyi, lompatannya seperti orang yang tidak pernah mendengar suara hp. Girangnya bukan main. Gue jadi teringat dulu waktu zaman SMA, zaman gue cinta monyet, juga ngelakuin hal konyol seperti ini. Hahaha.
Perjuangan Sim Boi Ni berbuah manis, adiknya pulih. Dan mendapat sebuah hadiah yang sangat berharga, yaitu Je Soo Ho yang dikasihinya.
Walau tidak terlalu menarik, selain bercerita mengenai review, akhirnya gue bisa ngejelasin juga bagaimana saat seorang drakor addict sudah mulai menyiapkan sekumpulan episode-episode yang walaupun gue sendiri ikutan nyebut itu film alay, gue tetap doyan dan tahan berjam-jam di depannya. Dan drakor yang satu ini adalah satu-satunya drakor yang nama pemainnya masih gue ingat dan saking gemesinnya masih kebawa-bawa walaupun udah engga nonton lagi.Â
Bekasi, 11 Juni 2017
Awan Kumulus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H