Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ubah Pola Pikir, Ayo Bersama Wujudkan Harapan Jadi Kenyataan!

11 Agustus 2016   08:56 Diperbarui: 11 Agustus 2016   09:48 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: http://uminuruljanah03.blogspot.co.id

Proses pembentukan karakter yang berkesinambungan seperti ini, jika diberlakukan pada penduduk usia produktif akan menghadirkan masyarakat berkualitas. Masyarakat yang memiliki pola pikir kreatif dan inovatif yang mampu melakukan pembaharuan-pembaharuan di berbagai bidang yang digeluti.

Misalkan saja, seorang masyarakat usia produktif yang tumbuh dengan tingkat kepercayaan diri yang diperolehnya melalui kepercayaan yang diberikan orangtuanya padanya, terlatih berkreasi dan berinovasi sendiri dan memiliki dukungan penuh dari orangtua, bisa jadi lebih memilih untuk membuka usaha sendiri ketimbang harus mencari lowongan kerja ke sana sini.

Atau penduduk usia produktif yang memiliki inovasi yang membangun namun tidak memiliki modal, dengan kepercayaan diri yang dimilikinya, akan berani mengajukan permohonan ke perusahaan-perusahaan atau instansi pemerintah untuk mewujudkan inovasinya.

Boleh saja Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) turut serta ambil bagian untuk menciptakan inovasi tersebut, atau instansi lainnya yang dapat memberikan bantuan dalam mewujudkan pemuda yang berani membangun usaha nya sendiri.

Misalkan, anak-anak dari program studi Teknologi Pangan boleh saja hadir di tengah-tengah masyarakat dan memberikan ilmu pengolahan pangan yang diterimanya untuk menciptakan satu dua produk baru atau mungkin diverisifikasi produk yang menggunakan bahan yang banyak ditemukan di satu daerah yang nantinya akan keluar sebagai oleh-oleh khas daerah tersebut.

Mahasiswa dari jurusan Akuntansi mengambil bagian dalam hal mengajari perhitungan bahan hingga laba yang akan diperoleh masyarakat setempat dari produk baru tersebut, hingga tercipta masyarakat yang mandiri dan angka pengangguran bisa semakin ditekan.

Terhadap penduduk usia produktif yang seperti ini, sudah sewajarnya diberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi yang dilakukan yang bertujuan untuk mengembangkan suatu daerah. Penghargaan yang diterima tentu saja akan mengundang masyarakat usia produktif lainnya untuk melakukan hal yang sama. Walau mungkin tidak semuanya mengharapkan penghargaan.

Lalu bagaimana jika usia produktif tidak kreatif dan inovatif sehingga menjadi boomerang bagi Indonesia? Bagaimana jika pendidikan karakter itu tidak tertanam dan menjadikan semua usia produktif menjadi kuli?

Segera ubah pola pikirmu! Masing-masing insan terlahir dari benih terbaik untuk menghadirkan sesuatu yang baik dalam satu periode kehidupannya!

Sudahi memfokuskan diri tentang kekurangan diri sendiri, anak dan orang lain. Fokus pada kelebihan dan kemampuan serta perubahan apa yang bisa dilakukan dengan kemampuan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun