Lantunan sendu merayu tak kala matahari turun malu-malu
Senja merona menari manja di ujung Barat Tanah Mama.
Senja kali ini sudah beda cerita dengan senja seminggu yang lalu.
Senja kali ini beraroma rindu bercampur sedikit pilu.
Senja kali ini hanya tentang aku.
Seminggu lalu, masih ku nikmati senja di pelataran indekost kesayangan.
Seminggu lalu, masih kunikmati kopi pahit ditemani sebatang rokok beraroma mind.
Waktu terus berlari tanpa permisi dan mimta untuk kita mengerti.
Hari ini, aku sudah disini, menikmati senja dengan suana berbeda.
Bukan lagi di pelataran indekost kesayangan, tetapi di teras sederhana rumah orang tua.
Kepulangan kali ini sudah tak ada lagi ragu,
Aku kembali kerumah yang dulu selalu kurindu.
Kini, rindu hanya milik yang jauh, sementara aku sudah tak bisa kembali bertemu.
Semoga Tuhan melapangkan rasaku untuk bisa menikmati Melodi senja dengan nada yang berbeda.
Semoga saja demikan, aku masih berharap.
Melodi Senja di Tanah Mama, mari kita berteman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H