Aku hanyalah rumah tanpa jendela,
sedikit sesak dan tanpa cahaya.
Jika tak ada ruang yang membuatmu bahagia,
mungkin dengan doa, kau bisa sedikit lega.
masih tak sempat ku bangunkan benteng agar kau terhindar dari segala ketidak adilan dunia,
akan tetapi aku kadang lupa, kalau kita sama-sama manusia ciptaan-Nya.
sekuat apapun aku berdiri menghadang luka, jika sang Kuasa tak suka, kita tetap tak berdaya.
tapi, menjadi ikhlas dan pasrah adalah jalan terbaik yang sedang diupayakan agar kita bisa sama-sama menerima, bahwa Allah adalah penentu dari segala rencana.
terima kasih sudah mau berdaya dan berusaha untuk segala yang sudah menjadi jalan dari-Nya.
semoga segala kebaikan dan ridho Allah menjadi bentuk keikhlasan sebagai manusia.
terima kasih, MalayekaÂ