[caption id="attachment_79597" align="aligncenter" width="300" caption="gambar dari koreandrama.org"][/caption] Drama korea yang berjudul Bread, Love, and Dreams kini hadir di televisi swasta indosiar, menggantikan serial Boys Before flower yang habis masa tayangnya. Serial Bread, Love, and Dreams yang juga dikenal dengan judul Baker King, Kim Tak Goo menjadi serial yang paling digemari di Korea Selatan, terbukti dengan meraih ratting tertinggi saat masa tayangnya pada pertengahan tahun 2010 ini. Walaupun serial ini tidak didukung pemain-pemain idola remaja dan juga berbujet tidak besar, namun kekuatan cerita yang mengangkat konflik keluarga mampu membuat penontonnya enggan melewatkan setiap episodenya, yang terdiri dari 30 episode. Selain menjadi terfavorit di negaranya sendiri drama ini ternyata hak siarnya sudah terjual ke beberapa negara negara, diantaranya China, Jepang, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Vietnam dan Indonesia... Wah saluut deh hehehe... Drama yang disutradarai oleh Lee Jung sub ini bercerita tentang kim Tak Goo (yoon Si Yoon) yang bercita-cita menjadi seorang pembuat roti yang handal, namun sayang karena dia terlahir dari hasil hubungan terlarang antara presiden direktur perusahaan Samhwa, Goo In Jung dengan perawat pribadinya, sehingga membuat Kim Tak Goo mengalami berbagai rintangan untuk mewujudkan cita-citanya. Drama yang berlatar tahun '70-an sampai tahun '90-an ini bercerita tentang seluk beluk industri pembuatan roti di Korea, selain itu drama ini juga dibumbui kisah romantis khas drama Korea yang mendayu-dayu, jadi patut untuk ditonton nih buat para pecinta drama Korea. Drama Bread, Love, and dreams ini mengajarkan kita tentang keberanian untuk mewujudkan impian dan kasih sayang antara orangtua dengan anaknya. Oleh karena itu drama ini sejak lama saya tunggu kehadirannya di TV swasta Indonesia. Saya tertarik setelah membaca resensinya di beberapa situs internet yang membahas serial ini. Walaupun DVD-DVD bajakannya banyak tersedia di lapak pedagang kaki lima, tapi karena terjemahan dalam DVD bajakan itu kacaunya minta ampun, jadi mending nonton yang udah di dubbing aja deh hehehehe... sambil berharap semoga Indosiar nayanginnya sampai tamat.
*****
NB: Sumber diambil dari www.tabloidbintang.com
