Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) merupakan kawasan yang memiliki destinasi  wisata sangat beragam. Tidak hanya diminati wisatawan lokal, bahkan wisatawan mancanegara sangat antusias berwisata sekaligus berpetualang di Ujung Kulon.Â
Kelestarian alamnya yang masih terjaga dan banyaknya objek flora fauna langka yang masih hidup di kawasan ini membuat banyak orang penasaran dan ingin melihatnya secara langsung.
Para pemuda dan tokoh masyarakat Rancapinang terus berupaya untuk mengembangkan potensi wisata alam yang dimiliki desa mereka guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Â
Salah satu tempat wisata yang sedang dikembangkan adalah Wisata Rahong Sungai Cicegog. Wisata Petualangan Rahong menawarkan sensasi susur sungai nan jernih ditengah hutan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.Â
Disepanjang aliran sungai penunjung akan dimanjakan dengan pemandangan stalakit yang sangat indah dengan percikan air dari atas batu yang sangat menenangkan pikiran.Â
Sejuknya aliran sungai membuat siapa saja betah untuk berlama-lama berenang ataupun duduk santai menyusuri sungai diatas ban yang disedikan pengelola.Â
Pemandangan pohon-pohon besar dan akar menggelantung menambah kesejukan di mata. Tidak jarang pula kita akan menjumpai monyet bergelantung diatas pohon sana bergelayut dari satu ranting ke ranting yang lain.
Pengunjung yang datang dapat berkemah di area Bumi Perkemahan yang berada tepat didepan resort Rancapinang. Bumi perkemahan ini beralaskan hamparan rumput hijau, dan berada tepat di pinggir pantai dan muara sungai Cicegog.
Selama berkemah, pengunjung dapat menikmati jernihnya air muara sekaligus mendengar deburan ombak dan semilir angin pantai. Pengelola juga menyediakan tempat duduk kursi kayu disekeliling bumi perkemahan, sehingga kita bisa dengan nyaman menikmati suguhan pemandangan alam yang sangat indah sambil menikmati segelas kopi atau teh hangat.Â
Kalau masih belum puas juga, kamu bisa menaiki rakit bambu mendayung di muara cegong yang sangat jernih. Asik ga tuh? Hehe...
Tidak seperti tempat wisata lain di kawasan TNUK (Pulau Peucang atau Pulau Handeleum) yang harus dilalui dengan menyebrang kapal atau perahu, untuk menuju Rancapinang kita cukup melakukan perjalanan darat.Â
Jarak tempuh dari Pasar Cibaliung ke Rancapinang hanya sekitar 30 km dengan estimasi waktu normal perjalanan selama 1 Jam 30 Menit. Namun, karena kondisi jalan yang masih banyak yang berbatu, waktu tempuh menjadi lebih lama sekitar 2-3 jam tergantung kondisi kendaraan. Â
Sebenarnya, tempat wisata ini lebih cocok untuk mereka yang senang berpetualang seperti komunitas motor trail atau mobil offroad. Selain jalan utama yang berbatu dan mengharuskan mobil turun ke sungai (karena tidak ada jembatan), track lain juga bisa dicoba seperti mengendarai motor trail langsung ke sungai melalui hutan.Â
Menikmati tantangan dan kesenangan sekaligus. Dijamin bakal ketagihan dan adrenalinmu naik. Tapi ingat, untuk tetap mengutamakan keselamatan ya.
Ditengah semua keterbatasan, mereka sangat semangat untuk membenahi sedikit demi sedikit destinasi wisata yang diharapkan bisa membawa banyak dampak positif untuk kesejahteraan masyarakat.Â
Harus diakui, bahwa potensi kekayaan alam dan hasil bumi di daerah ini sangat melimpah. Tangkapan ikan nelayan, hasil pertanian dan perkebunan masih belum bisa dimanfaatkan secara optimal untuk membantu perekonomian warga.Â
Hal ini dikarenakan jalan yang masih rusak sehingga membuat akses ke pasar sangat sulit dan jarang yang mau mengangkut hasil bumi mereka. Tidak hanya berdampak pada perekonomian, kondisi ini juga berdampak nyata pada rendahnya tingkat pendidikan di Rancapinang.Â
Hanya sekitar 30% anak yang dapat melanjutkan ke janjang sekolah menengah atas. Lagi-lagi, keterbatasan infrastruktur adalah salah satu faktor utamanya.
Kesejahteraan masyarakat adalah sesuatu yang sangat penting yang dapat mempengaruhi kelestarian alam kawasan TNUK.Â
Jangan sampai karena desakan perekonomian, terjadi lebih banyak kerusakan alam seperti penebangan liar (illegal loging) karena lalai memperhatikan kebutuhan utama masyarakat yang berada di daerah penyangga kawasan pelestarian. Semoga dengan mulai menggeliatnya wisata Rancapinang, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H