Tulisan ini dibuat untuk sekadar berbagi sedikit langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Karena beberapa hari ini bencana terjadi di beberapa wilayah di Indonesia salah satunya di Kabupaten Lebak, Banten.
Pertama, tetap tenang dan saring informasi yang masuk. Jangan menyebarkan informasi yang masih belum jelas kebenarannya meskipun info tersebut didapat dari orang-orang terdekat kita. Kecuali kalau orang tersebut merupakan pemberi informasi pertama dan memang menyaksikan langsung kejadian atau berada di lokasi kejadian.
Kedua, pantau perkembangan informasi melalui Web/IG/Twitter lembaga resmi seperti Dinsos, BPBD, Humas daerah bencana, Lembaga sosial/lembaga zakat/komunitas sosial yang memang terpercaya keakuratan informasinya.
Ketiga, jika bencana tersebut merupakan bencana besar dan memerlukan penanganan segera seperti bencana banjir, tsunami, atau gempa, segera lakukan pembagian tugas dengan tim. Warga pasti banyak yang mengungsi ke tempat aman dan membutuhkan bantuan makanan, selimut, dan obat-obatan secepatnya.
Keempat, bagi minimal menjadi 3 tim:
Tim lapangan, yang melakukan cek lokasi langsung untuk mengatahui:
- Lokasi mana saja yang terdampak (maping);
- Kebutuhan apa saja yang diperlukan segera;
- Bantuan apa yang sudah ada dan yang belum ada;
- Dan yang paling penting adalah berkordinasi dengan pihak-pihak di lapangan seperti kepala desa/RT/kepala posko bencana di lokasi (jika sudah ada). Jika belum ada posko di lokasi sebaiknya segera berkoordinasi dengan aparat atau relawan untuk mendirikan posko darurat sementara sebelum posko bencana dari BPBD atau pihak dinas sosial didirikan.
Hal ini diperlukan mengingat kadang di bencana besar banyak lokasi yang memerlukan penangan segera dengan jumlah yang banyak sehingga tidak bisa hanya mengandalkan semua bantuan dari pemerintah. Di situlah perlunya relawan, untuk membantu peran pemerintah yang juga terbatas dari segi SDM. - Mendirikan segera posko (jika belum ada) untuk memudahkan drop barang/bantuan atau untuk keperluan dapur umum. Posko didirikan di lokasi yang aman atau menggunakan bangunan sekolah/rumah/bangunan yang bisa digunakan jika ada.
- Minta nomor telepon pihak-pihak di lokasi untuk memudahkan pemantauan perkembangan kondisi terkini setiap saat (kebutuhan, bantuan yang sudah dan belum ada, jumlah pengungsi, dll). Meskipun mungkin saat itu di lokasi tidak ada sinyal/mati lampu, namun beberapa hari setelahnya biasanya jalur komunikasi sudah bisa digunakan.
Tim galang dana, untuk melakukan pengumpulan dana dan bantuan lainnya yang diperlukan atas informasi dari tim lapangan. Ini diperlukan agar donasi yang dikumpulkan sesuai keperluan terutama barang, agar barang-barang yang urgent dibutuhkan dapat segera dipenuhi.Â
Sering terjadi penumpukan barang yang tidak diperlukan dan akhirnya malah menjadi masalah tersendiri, contohnya baju layak pakai.
Pantau terus perkembangan terkini di lapangan, jika memang bantuan barang tertentu membludak segera perbaharui informasi untuk menghentikan pengumpulan barang tersebut. Tim open donasi bertugas:
- Membuat informasi penggalangan dana dengan menyantumkan minimal nomor rekening, kebutuhan yang perlukan, kontak yang bisa dihubungi, alamat pengiriman bantuan berupa barang/posko pengumpulan bantuan (usahakan satu lokasi yang mudah diakses);
- Melakukan sortir dan packing barang-barang yang akan dikirimkan;
- Belanja kebutuhan yang belum ada (usahakan belanja di dekat lokasi saja jika memang ada);
- Memperbaharui informasi setiap saat sesuai laporan dari lapangan.
Tim  yang  mengantarkan bantuan, agar yang di posko lokasi bencana tidak harus bolak-balik untuk mengambil bantuan ke posko pengumpulan bantuan.
Kelima, membaca situasi dan jangan gegabah. Kalau memang kondisinya belum memungkinkan untuk terjun langsung karena masih berbahaya, jangan konyol. Tunggu hingga kondisi cukup aman dan lokasi bisa didatangi.