Mohon tunggu...
Een Nuraeni
Een Nuraeni Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja sosial

"Orang yang tidak menulis, tidak punya sejarah"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Anak di Pelosok Pandeglang

23 Juli 2019   15:10 Diperbarui: 23 Juli 2019   15:52 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cita-cita ingin berilmu sama, tapi situasi dan kondisi yang tidak sama"

Cukup lama tidak mengisi tulisan di akun kompasiana. Bukan karena tidak ada cerita, sebenarnya banyak pengalaman yang berkesan dan bisa dituliskan. Namun,  penyakit 'malas nulis' kambuh.

Kali ini aku akan berbagi cerita, lagi-lagi tentang sekolah pelosok yang kondisinya sangat memprihatinkan. Entah kenapa, moment nya selalu di bulan Juli pas berdekatan dengan Hari Anak Nasional lagi, seperti tahun kemarin yang juga bulan juli ke sekolah pedalaman SD Sorongan yang harus menyebrang menggunakan 'getek' untuk sampai kesana. 

Dan sekarang pun, Juli 2019 aku bersama teman-teman relawan mengunjungi sekolah pedalaman yang sangat jauh, terpencil, rusak parah, dan rasanya pas nyampe sana seperti di film laskar pelangi, Belitong. Padahal bukan, ini di tanah kelahiranku di Banten, tepatnya Kabupaten Pandeglang.

Maafkan, bukan bermaksud lagi-lagi memunculkan potret pilu Pandeglang. Setelah sangat ramainya orang-orang membicarakan berita guru honorer di Pandeglang yang tingal di WC. Ah, sayang sekali harus seramai itu dulu baru banyak yang membantu.

 Apakah empati dan peduli sudah mati di lingkungan terdekat kita? Sehingga banyak yang berpikiran harus viral agar banyak yang membantu, kalau tidak ramai diabaikan saja. Tidak penting. Kalau sudah ramai baru penting dan berlomba-lomba untuk membantu. Agar tidak malu daerah nya. Banyak juga yang kondisinya mungkin lebih memprihatinkan tapi tidak disorot media jadi ya tidak dibantu. Tidak perlu. Tutup mata saja. Aku kok sedih sama fenomena ini.

Kembali ke topik ya... maaf, hehe

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kali ini berkesempatan berkunjung menemui adik-adik di MI Kutakarang. Tempat baru, belum pernah ke sini sebelumnya dan baru tahu juga kalau ada daerah terpencil nan cantik bernama Kutakarang. Alamat lengkapnya berada di Kp. Kutakarang Pantai, Desa Kutakarang, Kecamatan Cibitung, Pandeglang. Kampung ini merupakan daerah perbatasan antara Kecamatan Cibitung dengan  Kecamatan Cikeusik. Hanya dipisahkan oleh muara laut mantiung.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Perjalanan dari Pandeglang Kota hingga ke muara sekitar 90 km atau mebutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Jalanan berbatu dan berpasir tebal sepanjang 15 km cukup menghambat perjalanan karena harus dilalui dengan sangat hati-hati.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sudah terbayang serunya sebelum sampai di Muara, menurut informasi kalau kita bakal naikin motor ke perahu untuk menyebrang agar  bisa sampai ke Kp.Kutakarang disana. Namun ternyata air lautnya lagi surut, jadi tidak perlu menyebrang mengunakan perahu tapi bisa langsung dilalui motor. 

Agak kecewa, padahal udah excited banget mau nyebrangin motor pakai perahu. Wwkwkwk.... harusnya bersyukur ya. Allah beri kemudahan. Hehe.. dasar. Padahal warga mengeluhkan akses susah, kalau laut pasang tidak bisa dilalui kendaraan. Sulit menyebrang, ke pasar saja jauh, menjual hasil panen juga jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun