MI Kutakarang didirikan oleh Bapak Sofyan sejak tahun 1997. Beliau merupakan Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di daerah Cibaliung yang tergerak hatinya untuk membangun lembaga pendidikan di Kutakarang.Â
Pak Sofyan bermusyawarah dengan warga untuk mendirikan MI Kutakarang karena melihat tidak adanya lembaga pendidikan di wilayah tersebut, khusunya pendidikan agama. Pesantren jauh disebrang sana, SD Negeri ada tapi jauh juga, kasihan anak-anaknya.
Sekolah terpencil yang berada di selatan Pandeglang yang jauh dari jangkauan dan perhatian. Sekolah terpencil yang tidak memiliki bangunan yang layak dan tidak semua siswa memiliki seragam atau sepatu. Semua serba terbatas, serba sederhana. Tiga ruang kelas yang hancur dan tidak bisa digunakan sejak 2 tahun yang lalu, terpaksa membuat para guru memutar otak menjadikan 2 ruang kelas yang masih bisa digunakan menjadi ruang belajar bersama dari kelas 1 sampai 6.
Jumlah papan tulis hanya ada satu, digunakan bergantian untuk dua ruang kelas. Jumlah bangku dan kursi bisa dihitung dengan jari. Sedangkan jumlah siswa di sekolah ini cukup banyak, 64 siswa yang berasal dari 3 kampung terdekat. Tidak ada toilet atau mushola, apalagi ruang guru.
Awal-awal berdirinya MI Kutakarang memiliki tenaga pengajar dari luar daerah, tapi tidak bertahan lama karena banyak faktor. Jadi, guru  yang bertahan sekarang adalah mereka yang memang mendapatkan pendidikan dasar di MI kutakarang, warga asli.Â
Tiga orang pribumi yang mau mengabdi, meski pendidikan mereka masih setara SMA/Aliyah, kesejahteraan tidak menentu, namun mereka tetap semangat, Â tekun dan sabar mendidik anak-anak bangsa ditengah banyaknya keerbatasan. Tidak ada yang mau mengajar ditempat tersebut. Jauh kemana-mana, serba sulit, kalau bukan warga asli sana biasanya tidak bisa bertahan lama. Apalagi mereka yang sudah terbiasa dengan kemudahan, mau beli ini itu ada, mau kemana-mana gampang.
Saat kami datang berkunjung, hanya ada sekitar 40 siswa yang saat itu hadir. Anak-anak begitu sukacita menyambut kedatangan kami. Mungkin saking jarangnya ada orang baru yang datang ke sekolah mereka. Mereka sangat antusias mengikuti permainan, apalagi saat menerima bingkisan alat tulis, serta sejumlah dorprize yang sudah disiapkan para kakak-kakak relawan.
Tepat dibelakang sekolah terbentang cantik lautan samudera hindia yang masih sangat bersih dan biru. Pasir kecoklatan yang sangat halus dan tebal mirip susu bubuk coklat sangat mengelitik di kaki, nyaman sekali untuk berjalan-jalan tepian pantai ini.Â
Ditambah semilir angin yang sejuk dan deburan ombak nya yang cukup besar sangat indah. Betah, dibandignkan pantai lain di wilayah Pandeglang, pantai Kutakarang patut untuk dipertimbangkan untuk dikunjungi.
Pendiidikan merupakan hak semua warga negara, salah satu hak dasar anak yang harus dipenuhi. Termasuk warga Kutakarang yang merupakan anak Indonesia. Â
Selamat Hari Anak.
Lihat Pendidikan Selengkapnya