Penjaminan Mutu Pendididkan: Menciptakan Standar yang Relevan di Tengah Perubahan Zaman

Penjaminan Mutu Pendidikan: Menciptakan Standar yang Relevan di Tengah Perubahan Zaman

John Holt dalam How Children Fail mengatakan bahwa ‘…Kegagalan akademis siswa bukanlah semata-mata disebabkan oleh kurangnya usaha dari pihak sekolah, melainkan lebih karena tindakan atau kebijakan yang diterapkan oleh sekolah itu sendiri’. Maka dari itu pendidikan adalah fondasi utama untuk membangun manusia yang maju dan berdaya saing. 

Namun, kualitas pendidikan seringkali dipertanyakan, baik dari sisi kurikulum, metode pengajaran, hingga fasilitas yang disediakan. 

Dunia Pendidikan saat ini menghadapi berbagai tantangan baru, seperti perkembangan teknologi, kebutuhan keterampilan baru, serta perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan. Penjaminan mutu pendidikan menjadi salah satu unsur pendidikan yang harus mampu beradaptasi agar tetap relevan dengan perubahan zaman dan mampu menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

 Dengan penjaminan mutu yang baik, kita dapat memastikan bahwa pendidikan di Indonesia tidak hanya menghasilkan lulusan yang cerdas secara akademis, tetapi juga siap bersaing dan berkontribusi di dunia yang semakin berkembang pesat.

Hakikat penjaminan mutu Pendidikan 

Penjaminan mutu pendidikan harus terus berkembang agar dapat mengakomodasi kebutuhan masa depan, bukan hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di masa kini tetapi juga untuk mempersiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan global. 

Dalam kamus the standard of something when it is compared to other things like it (Oxford University Press) Kualitas dapat diartikan sebagai suatu standar atau tolok ukur yang digunakan untuk menilai sesuatu dengan membandingkannya dengan hal lain yang sejenis. 

Penjaminan mutu pendidikan merupakan suatu mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan melalui serangkaian proses, kebijakan, dan praktik yang dirancang untuk memastikan bahwa standar pendidikan yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik serta terus ditingkatkan yang mencakup berbagai aspek, mulai dari kurikulum, pengajaran, penilaian, hingga manajemen pendidikan. 

Pengawasan yang efektif juga diperlukan, guna menjamin bahwa proses pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Tujuan utama penjaminan mutu adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pendidikan yang berkualitas, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan masa depan. Penjaminan mutu juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan potensi siswa secara optimal.

Menghadapi Perubahan Zaman: Standar yang Harus Diperbarui

Di tengah kemajuan teknologi dan dinamika sosial yang semakin cepat, dunia pendidikan juga harus mampu beradaptasi. Standar mutu pendidikan yang berlaku saat ini perlu terus diperbarui agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman yang terus berkembang. 

Dalam menghadapi perubahan ini, ada beberapa aspek penting yang perlu menjadi perhatian untuk memastikan pendidikan tetap berkualitas dan sesuai dengan tuntutan masa depan. Diantaranya yaitu:

1. Kebutuhan Keterampilan Abad 21

Kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi, merupakan keterampilan yang harus dimiliki di abad 21. Oleh karena itu, standar pendidikan harus mencakup pengembangan keterampilan-keterampilan tersebut, bukan hanya fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan akademis semata. 

Kurikulum dan metode pengajaran harus memberikan ruang untuk pengembangan keterampilan hidup yang relevan dengan tantangan zaman. 

Seperti Kurikulum Berbasis Proyek (Project-Based Learning / PBL), Keterampilan Digital dalam Pembelajaran, Pembelajaran Berbasis Kasus (Case-Based Learning), Pendidikan Karakter dan Kepemimpinan, Pembelajaran Mandiri dan Kreatif, serta Keterampilan Keuangan Pribadi dan Kewirausahaan.

2. Kurikulum yang Fleksibel dan Adaptif

Standar pendidikan yang kaku akan sulit mengikuti perkembangan zaman yang begitu pesat. Oleh karennya, kurikulum harus mengembangkan standar yang lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan. Kurikulum, metode pembelajaran, dan evaluasi harus dapat dengan cepat diadaptasi untuk merespon kemajuan ilmu pengetahuan, kebutuhan pasar kerja, dan perubahan sosial yang terjadi. Kurikulum tidak boleh statis, ia harus berkembang mengikuti dinamika zaman, termasuk perkembangan teknologi, budaya, dan ekonomi.

3. Integrasi Teknologi dalam Pendidikan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah cara kita bekerja, belajar, dan berinteraksi. Standar pendidikan harus memasukkan penggunaan teknologi sebagai bagian integral dari proses belajar mengajar. Bukan hanya siswa yang harus belajar menggunakan teknologi, tetapi juga guru dan tenaga pendidik harus terus dilatih agar dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dalam pembelajaran.

4. Penekanan pada Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa

Standar pendidikan yang diperbarui harus lebih fokus pada kebutuhan dan potensi individu siswa. Pembelajaran berbasis siswa (student-centered learning) harus menjadi fokus utama, di mana siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan minat, bakat, dan potensi mereka secara maksimal. 

Pendidikan tidak lagi hanya tentang menyampaikan materi, tetapi lebih kepada menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan personal bagi setiap siswa.

5. Peningkatan Kualitas Guru

Standar pendidikan yang baru juga harus memastikan kualitas pengajaran yang lebih baik. Penjaminan mutu pendidikan harus mencakup pelatihan berkelanjutan bagi guru, guru harus terus diberi pelatihan dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya, agar mereka dapat mengimplementasikan standar baru dengan efektif. Guru yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dan tuntutan profesi sangat penting untuk mendukung perubahan zaman.

6. Evaluasi berkala terhadap standar pendidikan

Peninjauan dan evaluasi standar pendidikan harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa standar tersebut tetap relevan dan efektif. Evaluasi/ penjaminan mutu harus menilai keberhasilan pendidikan secara menyeluruh dan tidak semata-mata hanya melalui angka atau peringkat (hasil ujian atau nilai akademis) tetapi sejauh mana pendidikan dapat membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan di masa depan.

Kolaborasi Semua Pihak: Pemerintah, Sekolah, dan Masyarakat

Penjaminan mutu pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik jika hanya mengandalkan satu pihak. Pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang mendukung kualitas pendidikan, sekolah harus mengimplementasikan kebijakan tersebut, dan masyarakat, termasuk orang tua, harus aktif berpartisipasi dalam mendukung pendidikan.

Untuk menciptakan standar pendidikan yang relevan, kebijakan pemerintah juga perlu mencakup alokasi anggaran yang memadai untuk pembaruan kurikulum, pelatihan guru, pengadaan fasilitas, dan pengembangan teknologi.

Akhirnya, mari kita ingat bahwa penjaminan mutu adalah perjalanan, bukan tujuan akhir. Dengan sistem penjaminan mutu Pendidikan yang tepat, kita dapat membangun masyarakat yang berintegritas dan berkualitas baik pengetahuan, keterampilan maupun moralitas. 

penulis: Elita Fauzia

Mahasiswi Magister UIN Syarif Hidayatullah Jakarta