Oxford learner's pocket dictionary new edition, terbitan tahun 2000, seharga 19.500 rupiah yang kubeli di Gunung Agung Atrium Senen ini sungguh bermanfaat. Dengan tebal 2,5 cm lebar 10 cm dan panjang 20 cm-an 508 halaman, sebenarnya cukup lumayan tebal untuk dikantongi dan disebut pocket. Meskipun di laptop dan handphone sudah tersedia software kamus, ternyata yang satu ini tak tergantikan.
Tempat mangkal setianya adalah di ruang tamu di depan televisi, yang setia menemani bersantai dan kadang mengerjakan tugas yang menguntit pulang ke rumah.
Lumayan buat ngebantu saat nonton televisi, kalau ketemu vocabulary baru yang nggak ngerti artinya, ...nahh iini waktunya my little oxford beraksi.
Kenal kamus ini pertama kali tahun 1997, sewaktu pertama kali bekerja di daerah Cilegon sana. Kamus yang sekarang ini kalau kuingat-ingat kayaknya kamus yang ke empat, yang pertama hilang terselip di kantor waktu pindahan. Kamus yang kedua, di apkir karena ternyata ada beberapa halamannya MIA, missing in action, hilang di saat bertugas. Yang ketiga saat dibawa pulang kampung, ke my lovely home town, diminta kakak perempuan nomor dua, yang juga suka bawa kamus kemana-mana. Yang keempat ini sudah hampir setahun, sejak Januari tahun 2008 lalu, bantu bantu jadi penterjemah amatiran film film, berita di CNN, al jazeera, bikin laporan dsb.
Ada yang unik dan berbeda, oxford kamus dengan menggunakan kamus Inggris ke Indonesia atau sebaliknya. Kalau pakai kamus ini dulu selalu jadi bahan guyonan, katanya ..”dari nggak tahu 1 jadi nggak tahu 5”.
Bagaimana nggak, misalnya kita pingin tahu arti kata ...pose, dihalaman 333 akan didapat penjelasan arti kata ini, sebagian diantara penjelasannya begini:
-
Create a threat, problem etc that has to be dealt with..
-
ask a question
-
sit or stand in particular position. to be photographed, drawn
-
pose as,..pretend to be some one
Tuhh khan ada lima vocabulary baru (yang dicetak Italic, tebal) yang saya nggak tahu artinya!!
Makin kita belajar, buka kamus ini maksudnya, makin banyak vocabulary yang kita belum tahu, persis seperti belajar apapun ya...
Makin mendalam belajar, makin banyak yang ternyata kita tidak tahu.. tidak kita pahami.
Bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara, dengan berbagai macam keahlian dan bidang yang saya temui ternyata tidak ubahnya seperti membuka-buka kamus saku oxford.
Percaya diri harus, tapi kalau merasa pintar dan muncul rasa gemagus (sok pintar) dalam hati kita, cobalah ingat kamus oxford....
berteman dengan oxford, 13 Nopember 2009.
