Dari analisa diatas, baik dari sisi metodologi ataupun teknologi, saya ada beberapa  rekomendasi untuk menghindari ancaman serupa yaitu :
- Pengamanan Jaringan Komunikasi: Memastikan bahwa semua perangkat komunikasi dilengkapi dengan protokol keamanan yang kuat, termasuk enkripsi end-to-end untuk mencegah penyadapan dan manipulasi sinyal.
- Pemeriksaan dan Pembaruan Firmware: Secara rutin memeriksa dan memperbarui firmware perangkat untuk menutup celah keamanan yang mungkin dieksploitasi oleh peretas.
- Deteksi dan Pencegahan Malware: Menggunakan perangkat lunak keamanan yang canggih untuk mendeteksi dan mencegah malware, serta memonitor aktivitas mencurigakan dalam jaringan.
- Penggunaan Teknologi Anti-Jamming: Mengembangkan dan menerapkan teknologi yang dapat mendeteksi dan mencegah jamming serta spoofing sinyal.
- Pelatihan dan Kesadaran Keamanan: Mendidik pengguna dan operator perangkat komunikasi tentang praktik keamanan terbaik dan potensi ancaman siber.
- Audit Keamanan Berkala: Melakukan audit keamanan secara berkala untuk mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan dalam sistem komunikasi.
Dengan mengadopsi langkah-langkah ini, organisasi dapat meningkatkan ketahanan mereka terhadap ancaman siber yang dapat memanfaatkan teknologi untuk melakukan serangan jarak jauh, seperti yang mungkin terjadi dalam insiden ledakan perangkat komunikasi di Lebanon.
Salam Stay Safe, Stay Connected
Edy Susanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H