Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Konsultan - IT consultant, writer, citizen journalist, photographer

Seorang ahli keamanan siber yang tidak hanya jago melawan ancaman digital, tetapi juga piawai menjinakkan teknologi blockchain dan membuat data menari-nari dalam visualisasi yang memukau. Sebagai trainer yang penuh semangat, ia mengubah materi yang rumit menjadi sesi belajar yang seru dan mudah dipahami. Di luar dunia teknologi, ia adalah pecinta kucing yang setia, selalu siap mengabadikan momen-momen menggemaskan mereka dalam jepretan fotografi yang artistik. Tak hanya itu, ia juga gemar menulis, mengolah kata demi kata hingga menjadi cerita yang menghibur dan menggugah.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

AI Generatif: Senjata Baru dalam Kejahatan Siber

13 Mei 2024   22:03 Diperbarui: 14 Mei 2024   00:42 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Pencurian Identitas: AI Generatif dapat dimanfaatkan untuk menciptakan identitas palsu yang sangat meyakinkan.

Serangan Rekayasa Sosial: AI Generatif dapat digunakan untuk mengotomatiskan serangan rekayasa sosial, seperti serangan phishing multisaluran yang dilakukan melalui email dan aplikasi perpesanan.

Penghasilan Konten dalam Berbagai Bahasa: Dengan AI Generatif, penjahat dunia maya dapat menghasilkan serangan dalam berbagai bahasa, memperluas jangkauan target mereka tanpa perlu menguasai bahasa tersebut.   

Serangan yang diperkuat oleh AI Generatif tidak hanya lebih meyakinkan tetapi juga dapat dilancarkan dalam skala yang lebih besar dan dengan kecepatan yang lebih tinggi. Misalnya, serangan phishing yang dibantu AI dapat menargetkan ribuan korban dalam waktu singkat, dengan pesan yang disesuaikan secara otomatis untuk meningkatkan kemungkinan klik dari penerima.

Untuk melawan ancaman ini, perusahaan dan organisasi keamanan siber harus mengadopsi strategi yang sama canggihnya. Ini termasuk penggunaan AI dalam deteksi ancaman, di mana algoritme dapat belajar dari pola serangan sebelumnya dan secara proaktif mengidentifikasi upaya serangan baru. Selain itu, pelatihan dan kesadaran pengguna tetap menjadi komponen kunci dalam pertahanan terhadap serangan yang diperkuat oleh AI. Oleh karena itu dari penggunaan defensi AI misalnya saja adalah:  

Deteksi Ancaman Real-time: Di sisi defensif, AI Generatif dapat digunakan untuk mendeteksi ancaman siber secara real-time dengan mempelajari pola serangan sebelumnya dan mengidentifikasi upaya serangan baru.

Otomatisasi Respons Keamanan: AI juga dapat membantu dalam otomatisasi respons keamanan, meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam menanggapi insiden keamanan.

Penutup 

AI Generatif, sementara merupakan terobosan dalam teknologi, juga membuka pintu bagi serangan siber yang lebih canggih. Disinilah perlunya kita kemudian waspada untuk jangan sampai tertipu, selalu lakukan cross check ulang, hindari posting berita yang tidak jelas sumbernya dan berpotensi menyebarkan HOAX. 

Tentunya hal ini perlu di imbangi dengan kesadaran pikiran yang obyektif, sebab tanpa kewarasan pikiran kita akan mudah terseret arus polarisasi sehingga menimbulkan masalah masalah horizontal. 

Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat memanfaatkan kekuatan AI untuk melindungi diri kita sendiri, tetapi ini memerlukan investasi yang berkelanjutan dalam teknologi keamanan siber dan pendidikan pengguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun