Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Konsultan - IT consultant, writer, citizen journalist, photographer

Seorang ahli keamanan siber yang tidak hanya jago melawan ancaman digital, tetapi juga piawai menjinakkan teknologi blockchain dan membuat data menari-nari dalam visualisasi yang memukau. Sebagai trainer yang penuh semangat, ia mengubah materi yang rumit menjadi sesi belajar yang seru dan mudah dipahami. Di luar dunia teknologi, ia adalah pecinta kucing yang setia, selalu siap mengabadikan momen-momen menggemaskan mereka dalam jepretan fotografi yang artistik. Tak hanya itu, ia juga gemar menulis, mengolah kata demi kata hingga menjadi cerita yang menghibur dan menggugah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perang Siber Hamas Vs Israel, Siapa yang Akan Unggul?

11 Oktober 2023   20:52 Diperbarui: 11 Oktober 2023   20:56 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut ini adalah tulisan saya yang berkaitan dengan Perang Hamas vs Israel dari sudut pandang keamanan siber.

Konflik antara Hamas dan Israel telah memasuki tahap perang terbuka pada tanggal 8 Oktober 2023. Pada saat itu, Kabinet Keamanan Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas . Sejak saat itu, kedua belah pihak telah melakukan serangan udara dan darat yang saling menghantam. 

Dalam konteks perang siber, beberapa kelompok peretas telah menargetkan situs-situs Israel dengan membanjirinya dengan lalu lintas berbahaya menyusul serangan mendadak darat, laut, dan udara yang diluncurkan oleh kelompok militan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 . 

Disini menariknya adalah beberapa kelompok peretas ini termasuk hacktivist dan hacker yang menargetkan situs-situs Israel tidak hanya berasal dari satu negara saja, tercatat diantaranya adalah Killnet , 77 geng hacker global dan beberapa kelompok yang berasal dari  negara Bangladesh, Pakistan, Maroko, dan Rusia. 

Killnet sendiri adalah kelompok peretas Rusia yang sangat disegani, beberapa serangan siber didunia yang dicurigai didalangi oleh mereka adalah : 

  • Serangan terhadap situs-situs pemerintah Israel: Pada 9 Oktober 2023, Killnet melancarkan serangan penolakan layanan (DDoS) terhadap situs-situs pemerintah Israel, seperti situs Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan. Serangan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas.
  • Serangan terhadap Eurovision 2022: Pada 13 Mei 2022, Killnet mencoba memblokir situs web Eurovision Song Contest selama penampilan Ukraina di kontes tersebut dengan serangan DDoS, namun serangan ini berhasil digagalkan oleh polisi negara Italia. Kelompok ini kemudian menyerang situs web polisi negara Italia dan mengklaim bahwa serangan mereka terhadap Eurovision tidak gagal.
  • Serangan terhadap infrastruktur jaringan Lituania: Pada 15 Juni 2022, Killnet mengklaim bertanggung jawab atas serangan DDoS terhadap infrastruktur jaringan Lituania, seperti situs web pemerintah, bank, dan media. Serangan ini dilakukan sebagai balasan atas penghentian transit barang ke eksklave Kaliningrad oleh Lituan.

Kelompok peretas Killnet mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka akan menargetkan semua sistem pemerintah Israel dengan serangan penolakan layanan (DDoS), jenis serangan siber yang dikenal sebagai DDoS yang membanjiri situs web dengan lalu lintas data dan memaksa mereka offline. Kelompok ini mengklaim bahwa Israel bertanggung jawab atas pertumpahan darah dan menuduh negara itu mendukung Ukraina dan NATO.

Kelompok peretas Anonymous Sudan juga menyatakan dukungannya untuk "perlawanan Palestina" dan mengambil kredit untuk serangan terhadap situs web Jerusalem Post, membuatnya offline sejenak pada hari Senin pagi.

Bagaimana dengan Hamas sendiri ? apakah mereka tidak punya agen siber yang cukup mumpuni ? Dari Hamas sendiri sebetulnya pasukan siber mereka  ini termasuk dalam kategori hactivist jadi meskipun mereka tidak memiliki "code name " namun mereka juga memiliki cyber army sendiri, salah satu diantaranya yang terdeteksi melakukan pencurian kripto pengusaha India yang ketika ditelusuri jejaknya adalah masuk ke dalam wallet yang terhubung dengan sayap militer Hamas, Al-Qassam Brigades .

Nah sekarang kita ulas kekuatan cyber Army Israel, menurut beberapa catatan saya , Israel memilliki divisi unit dengan code name 8200. Unit ini  adalah unit mata-mata siber Israel . Unit ini terkenal sebagai salah satu unit mata-mata siber terbaik di dunia dan telah terlibat dalam berbagai operasi intelijen dan siber, baik yang bersifat ofensif maupun defensif. Berikut adalah beberapa contoh operasi intelijen yang dilakukan oleh Unit 8200 sebelumnya:

  • Operasi Orchard: Pada 6 September 2007, Unit 8200 dilaporkan terlibat dalam serangan udara Israel di Deir ez-Zor, Suriah. Serangan ini bertujuan untuk menghancurkan reaktor nuklir yang sedang dibangun oleh Suriah dengan bantuan Korea Utara.
  • Operasi Yated: Pada 2011, Unit 8200 dilaporkan terlibat dalam serangan siber terhadap situs web Hamas. Serangan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi intelijen dan memperoleh akses ke sistem komunikasi Hamas .
  • Operasi Mole Cricket 19: Pada Juni 1982, Unit 8200 dilaporkan terlibat dalam serangan udara Israel di Lebanon selama Perang Lebanon 1982. Serangan ini bertujuan untuk menghancurkan sistem pertahanan udara Suriah yang sedang dikerahkan di Lebanon.

Sebenarnya saya pribadi agak janggal melihat kenapa bisa unit 8200 bisa kebobolan dalam situasi kemarin  jika dilihat dari sepak terjang mereka. Menurut saya kemungkinannya ada 2 (dua) yaitu terjadi penurunan kemampuan unit 8200  tersebut atau memang Hamas yang kemampuannya skillnya naik level dewa sehingga mengejutkan Israel. 

Diluar itu memang sebenarnya untuk urusan keamana siber ada beberapa perusahaan kelas dunia yang berasal dari Israel, misalnya saja : 

  • Cybereason: Perusahaan ini menyediakan platform XDR (Extended Detection and Response) yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons serangan siber .
  • SafeBreach: Perusahaan ini menyediakan platform simulasi serangan siber yang membantu organisasi mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan dalam infrastruktur mereka .
  • Check Point Software Technologies: Perusahaan ini menyediakan solusi keamanan siber untuk melindungi jaringan, cloud, dan perangkat seluler.
  • Perimeter 81: Perusahaan ini menyediakan solusi keamanan siber untuk jaringan pribadi virtual (VPN) dan akses jarak jauh 
  • XM Cyber: Perusahaan ini menyediakan platform simulasi serangan siber yang membantu organisasi mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan dalam infrastruktur mereka.

Tapi...tetep saja kok bisa kebobolan, itu pertanyaan besarnya. Dan akibat dari perang siber ini sudah pasti adalah kerugian finansial, hancurnya reputasi, dan potensi bahaya fisik. Cepat atau lambat ini yang akan terjadi kepada mereka yang menjadi sasaran serangan siber ini.

Sebagai penutup, saya sebenarnya prihatin terjadinya perang ini karena yang menjadi korban adalah orang orang yang tidak berdosa, anak anak, wanita dan orang tua. Semoga saja segera didapatkan jalan atau solusi  damai  diantara kedua belah pihak, bukan solusi yang memaksa satu pihak dibawah tekanan senjata.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun