Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Penulis dan Jurnalis

Seorang yang senang mengamati lingkungan sekitar dan sesekali pengamatan itu ditulis dan dituangkan dalam bentuk tulisan sederhana.Masih terus belajar dan ingin tetap banyak belajar.Untuk terus dan tetap memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Si Udin yang bernazar (nazaruddin) itu seorang blogger

1 Juni 2011   07:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:59 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan nge-blog yang tidak begitu familiar bagi sebagian orang di negri ini, kini mendadak terkenal dan menjadi bahan berita di banyak media saat ini.Sebenarnya nge-blog bagi teman-teman blogger hal yang biasa-biasa saja.Bahkan bagi para blogger sejati kegitan nge blog merupakan aktivitas rutin dan menjadi rutinitas keseharian saja.Lantas kenapa sekarang orang memperbincangkan masalah blog dan isi yang ada didalamnya ?. Jadi kalau sekarang blog menjadi bahan obrolan dari warung kopi di pinggir kampung sampai di diskusikan di coffe cafe tempat para eksmood papan atas nongkrong.Aktifitas nge blog juga jadi bahan omongan dari tukang sayur keliling di perumahan  sampai jadi pembahasan serius anggota dewan yang konon katanya terhormat itu.Semua jadi latah akan istilah blog dan sejenisnya itu.Bisa jadi banyak orang yang ngobrolin blog tapi tidak tahu apa itu sebenarnya blog.Mungkin bisa saja banyak orang tidak tahu sejenis apa makhluk bernama blog itu ? makanannya apa ? tinggal dimana ? dan sederet pertanyaan nyeleneh yang lainnya. Kenapa blog sekarang ini dibicarakan orang,ini tidak lain karena ulah seorang politisi yang sedang naik daun dan dibicarakan dimana-mana.Nama pendek politisi ini si udin yang karena dulu sewaktu dulu masih di kampung dan masih susah dulu sering bernazar (berniat) untuk jadi seorang pejabat.Akhirnya nazar itu kesampaian,makanya si udin berganti nama biar keren.Nah sekarang ini si udin itu sedang punya masalah berat dan konon katanya lagi ngungsi ke negri seberang.Karena punya masalah dan butuh teman curhat,maka jadilah sarana nge blog menjadi tempat pelariannya bercurhat ria dengan banyak orang di luar sana. Kenapa sarana blog yang diambil sebagai sarana curhat  yang dipilih,bukan yang lainnya  seperti  : sms,facebookan,twetter,atau melaui email.Mungkin ini dikarenakan  karena : 1.Blog belum banyak dipakai orang-orang penting dan terkenal sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat khususnya pembaca di dunia maya 2.Blog sepertinya menjadi sarana aktualisasi dan komuniasi yang intelek  dan terkesan elitis.Karena mungkin kegiatan nge blog hanya dilakukan orang-orang tertentu saja. 3.Dengan blog bisa saling terjadi kominikasi dua arah antara penulis dengan pembaca yang sedang membaca tulisan dari sang pemilik blog Bagi sebagian blogger sih fenomena ini disikapi biasa saja,walau kalau dilihat dari sisi positifnya berita ini bisa membuat banyak orang kini mulai melirik aktifitas nge blog,atau paling tidak ingin tahu tentang apa sih itu blog ? dan semua hal yang berkaitan dengan blog dan konco-konconya itu. Tapi khabar terakhir menyebutkan bahwa si udin ini rencananya akan segera menutup blognya dan tidak lagi melanjutkan kegiatan menulisnya di blog.Padahal rencananya tulisan tentang udin ini akan dibuat berseri dan bersambung tentang semua perjalanan hidupnya.Dari orang biasa menjadi orang yang tidak biasa,dari rakyat kebanyakan menjadi golongan elit sebuah partai yang berkuasa.Menarik tentunya untuk ditunggu berikutnya.Cuma kalau benar ini terjadi maka rasa penasaran masyarakat tidak akan kesampaian. Inilah episode panjang dari sebuah pentas sandiwara yang tidak jelas berakhirnya kapan... Kita nikmati saja yang positifnya ,sisanya yang negatif abaikan saja agar hidup kita menjadi sejahtera... Terus berbuat baik saja dan lakukan sesuatu yang bisa kita lakukan karena Tuhan tidak tidur dan lupa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun