Jadi, jangan sampai apa yang kita lakukan malah justru menegakkan yang sebaliknya. Jangan sampai kita terjebak dalam satu pola perpecah belahan; pola hidup bergolong-golongan dimana satu sama lain saling bangga membanggakan golonganya masing-masing. Karena sesungguhnya itulah hakekat dari kemusyirikan itu.
Berapa banyaknya hari ini kita saksikan orang-orang dan kelompok-kelompok yang berdiri atas nama agama dan mengaku menegakkan agama, padahal mereka hanya memecah belah umat saja. Maka benarlah apa yang Allah firmankan pada ayat di atas bahwa tentang agama yang lurus itu kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Termasuk mereka yang menutupi dirinya dengan berbagai atribut dan gelar-gelar agamis itu kebanyakan mereka pun sebenarnya tidak mengetahuinya.
Maka, penting bagi kita untuk tidak tergesa-gesa dan tanpa pengetahuan yang cukup menarik kesimpulan serta membenarkan orang-orang atau kelompok-kelompok yang mengaku sebagai penegak agama Allah, seperti halnya kelompok-kelompok pengusung khilafah itu. Terimalah sesuatu atau tolaklah sesuatu itu dengan berdasar pada pengetahuan yang kuat.
Artinya, jika datang satu kelompok mengaku sebagai penegak agama Allah atau mengaku sebagai representatif dari kembalinya Khilafah ala minhajin nubuwah misalnya, jangan kita tergesa-gesa membenarkannya hanya lantaran mereka membawa ayat-ayat dan hadits-hadits yang banyak. Teliti dan kajilah dengan seksama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H