Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Liputan Pembacaan Barzanji di Masjid Pinggiran Jakarta

30 Oktober 2020   09:17 Diperbarui: 4 Juni 2021   08:26 1941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tausiyah disampaikan Ustaz Dudung prihal kitab Al Barzanji. Foto | Dokpri

Meski pandemi Covid-19 masih "menghantui" warga, pengurus sebuah masjid  mungil di pinggiran Jakarta, tepatnya Kampung Ceger, menggelar pembacaan Barzanji dengan penuh semangat dan khusu'.

Tidak terlalu banyak warga yang ikut pembacaan Barzanji yang sudah menjadi tradisi pada perayaan hari besar Islam itu. Pada Maulid Nabi Muhammad Saw, Kamis (29/8) semalam, penulis bersama jemaah Masjid At Taubah bersama-sama membaca Barzanji yang dipimpin Ustaz H. Dudung Abdurahman.

Protokol kesehatan tetap diindahkan dengan sebelumnya selalu diingatkan pengurus masjid menjaga jarak, kenakan masker dan mencuci tangan. Tentu saja ketika membaca Barzanji masker dilepas. Suara pun lepas. Kemudian menyatu, riuh dan nyaring membentuk alunan nan indah.

Suasana di Masjid At Taubah. Foto | Dokpri
Suasana di Masjid At Taubah. Foto | Dokpri
Sepertinya anggota jemaah masjid sudah hafal akan bacaan Banzanji. Kendati begitu, imam masjid dan sekaligus yang memimpin bacaan Barzanji membuka kitab rawi berisi shalawat yang dibaca kemudian disusul bacaan Barzanji.

Baca juga: Tradisi Pembacaan Kitab Al-Barzanji di Kalangan Masyarakat Bugis yang Ada di Indonesia

Wabil khusus, kala Barzanji dibaca, seluruh anggota jemaah berdiri rapi. Ada yang terlihat sedih, ada yang nampak serius membacanya. Pokoknya, kala Barzanji dibaca, peserta serius dan sungguh menikmati alunan suara yang mereka bawakan.

Tentu saja para anggota jemaah menjadi haru. Sebab, disamping ikut menikmati bait per baik, kata per kata dari bacaan Barzanji, mereka itu juga memahami kandungannya.

Ya, kandungan Barjanj menggiring para jemaah masjid saat itu menjadi sadar bahwa berasal dari sumber yang satu.

Mereka menyadari akan besarnya jasa Rasulullah Saw. Nabi Muhammad Saw menempati posisi sentral dalam kehidupan dunia. Realitasnya, kini, Nabi Saw tidak hanya bagi umatnya, tetapi juga bagi umat manusia seluruhnya.

Kala Barzanji dibaca, membawa suasana jemaah menyadari bahwa kebenaran berasal dari sumber yang satu, yaitu Alquran yang dibawa oleh seorang Rasul paling mulia, Muhammad SAW.

Baca juga: Meneladani Rasulullah Melalui Pembacaan Kitab Maulid Al-Barzanji

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun