Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Bin Kohar, Hantu Jembatan Kapuas Pun Dilawannya

5 Oktober 2020   03:34 Diperbarui: 6 Oktober 2020   16:11 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jembatan angker. (sumber: pixabay.com/loilamtan)

Kehebatan Bin Kohar memang tak diragukan. Pernah dalam satu kesempatan seusai shalat subuh ia mengajak beberapa rekan seperguruan untuk mengadu kebolehan. 

Ia di depan sebuah diskotik, tepatnya tak jauh dari ujung Jembatan Kapuas, Pontianak, ia memperagakan kehebatannya. 

Apa yang dilakukannya. Bin Kohar mampu membenturkan kepala orang ke tiang listrik dari jarak jauh. Orang bersakutan tengah mabuk ketika baru saja keluar dari pintu diskotik. 

Bukan itu saja, Bin Kohar juga pandai mengisi raga anak sekolah dengan sejumlah doa. Harapannya, ketika anak sekolah tawuran, anak yang telah diisi dengan cara membaca doa di ubun-ubunnya tak mempan jika terkena benda tajam. 

** 

Bin Kohar makin percaya diri dengan ilmu yang dipelajari. 

"Selagi berpegang kepada kekuatan yang diberikan Tuhan, apa salahnya setan sebagai pengganggu manusia diberantas," pikir Bin Kohar suatu hari.

Nah, kini Bin Kohar jadi jemawa. Kala pikiran datang seperti itu, muncul tantangan. 

Ini berawal dari perjalanan luar kota. Pada tengah malam, ia dengan mengendarai mobil seorang diri melintas jembatan Sungai Kapuas. Sungai terkenal yang terpanjang di pulau Kalimantan dan sekaligus menjadi sungai terpanjang di Indonesia mencapai 1.143 km. 

Sinar lampur di atas jembatan seperti tak berfungsi. Sering padam. Maklum, sumber energi listrik PLTD. Mungkin Pemkot Pontianak tengah menghemat listrik. Namun Bin Kohar bersyukur, sinar bulan yang tengah terang membantu menanjak jembatan berbukit itu. 

Mobil pun dapat meluncur cepat. Tak banyak mobil melintas di tengah malam kala itu. Karenanya, Bin Kohar merasa nyaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun