Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan Terbuka untuk Atta Halilintar

29 September 2020   11:56 Diperbarui: 29 September 2020   12:02 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. Foto | Detikhot.

Sungguh, penulis merasa gembira mendapat kabar bahwa calon suami Aurel Hermansyah, yaitu Atta Halilintar mengeluarkan pernyataan bahwa pernikahannya ditunda hingga tahun depan. 

Yang menyebabkan penulis merasa gembira adalah alasannya itu dan patut diacungi jempol. Mengapa? Ya, lantaran Atta ingin pada saat pernikahannya kedua orangtuanya hadir. 

Jadi, kehadiran kedua orangtua pada saat menikah itu menjadi alasan utama. Boleh jadi, Atta memaknai bahwa kehadiran orangtua merupakan kebahagiaan tersendiri baginya. 

Bisa jadi pula ia memaknai kehadiran orangtua menjadi kunci kebahagiaan dirinya dalam mengarungi kehidupan rumah tangga bersama Aurel Hermansyah. 

Anak yang dapat membahagiakan orangtua, terlebih saat pernikahan, merupakan wujud darma bakti dan membawa berkah bagi diri Atta dan keluarga sepanjang hidup. 

Orang bijak sering menyebut bahwa orangtua adalah wakil Tuhan di bumi bagi anak-anaknya. 

Seperti diwartakan berbagai media, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah batal menggelar pernikahan pada tahun ini. Dalam Youtube KH Infotainment (26/9/2020), ia mengaku pernikahan dengan Aurel Hermansyah batal karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Ya, tidak mungkin pernikahan mewah digelar saat pandemi COVID-19. Ditambah lagi, keluarga Atta, Gen Halilintar, masih berada di luar negeri. 

*

Penundaan itu, dalam perspektif agama, hendaknya harus dimaknai dengan kaca mata positif. Bahwa kita, siapa pun, punya rencana dalam menata kehidupan ke depan. Namun senyatanya Yang Maha Kuasa punya kehendak lain.  

Di balik halangan dari suatu rencana ada skendario Tuhan yang tidak diketahui. Sudah banyak kisah seseorang kala hendak  bertandang ke suatu kota tetapi ketinggalan pesawat.  Apa yang terjadi, justru dia yang ketinggalan pesawat itulah selamat lantaran pesawat jatuh akibat mengalami kerusakan mesin saat dalam penerbangan. 

Nah, mumpung  masih ada waktu, alangkah indahnya Atta Halilintar berbenah untuk menyiapkan diri bagaimana sejatinya menjadi seorang suami dari Aurel Hermansyah. Posisi suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Ia menjadi imam kala shalat di rumah dan menjadi raja kala mengambil keputusan. 

Atta harus mengerti hak dan kewajiban. Mana hak isteri dan apa saja yang menjadi kewajibannya. Bila dilanggar, tentu, sangat berpotensi kehidupan rumah tangga mengalami guncangan. 

Pesan penulis, sebelum akad nikah, Atta harus memahami kandungan akad nikah itu sendiri disamping sighat ta'lik (taklik). 

Mengapa harus dipahami? 

Ya, kita tahu, para pesohor di negeri ini kadang menganggap sepele soal pesan khotbah nikah dan nasihat pernikahan yang disampaikan ulama atau tokoh masyarakat pada acara ijab kabul. Pikiran terfokus bagaimana melayani para undangan. 

Ingat, pada saat ijab kabul, di situ hadir penghulu yang menjadi wakil pemerintah. Ia mencatat pernikahan itu secara resmi. Di situ hadir wakil Tuhan, yaitu ulama yang menyampaikan pesan pernikahan dan khotbah nikah. Di situ pula hadir wakil dan menjadi saksi dari kedua keluarga besar. Termasuk para undangan dari berbagai kalangan. 

Kala sighat ta'lik dibaca, pengantin perempuan harus mencermati kandungannya. Sebab, di situ dibacakan tanggung jawab pria atau suami. 

Ikrar berupa sight ta'lik sayogianya harus menjadi pegengan sepanjang hidup. Sight ta'lik sejatinya adalah ungkapan atau pernyataan (sebagai janji) seorang suami tentang suatu keadaan (perbuatan) yang apabila dia melanggarnya, ada konsekuensi hukum, yaitu jatuh talak. 

Sight ta'lik juga dapat dimaknai sebagai wujud perlindungan perempuan dan seluruh hak-haknya. 

Insya Allah jika semua itu diindahkan keluarga Atta dan Aurel ke depan akan menjadi keluarga sakinah, mawadah wa rahmah yaitu keluarga yang damai, tenang dan tentram dalam rajut cinta dan kasih sayang sepanjang hanyat. 

Salam berbagi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun