Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejauh Mana Jaminan Jemaah Haji Berangkat Tahun Depan?

31 Mei 2020   06:43 Diperbarui: 2 Juni 2020   10:56 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga di penghujung Mei 2020 ini, pemerintah belum juga mengumumkan kepastian jadi atau tidaknya keberangkatan jemaah haji asal Indonesia. Pemerintah sepertinya masih limbung dan menanti kabar dari Kerajaan Arab Saudi.

Namun jika melihat realitas, sesungguhnya sudah makin jelas memaksakan keberangkatan jemaah haji Indonesia dalam jumlah besar terasa berat. Persiapan yang makin mepet, belum lagi banyak di antara anggota jemaah berusia lanjut (lansia).

Sejak 27 Februari 2020 Kerajaan Arab Saudi  menghentikan mengirim jamaah umrah. Otoritas kesehatan setempat meningkatkan pengamanan agar virus tersebut tak menyebar dengan berbagai upaya.

Kunjungan para peziarah ke Masjid Nabawi dan Masjidil Haram dihentikan sebagai tindakan pencegahan dan proaktif mengekang penyebaran wabah COVID-19. Pemerintah Negeri Kerajaan Teluk itu juga menangguhkan masuknya pengunjung dari negara-negara yang terkena dampak COVID-19 yang pergi dengan visa turis.

Ini menyangkut keselamatan jiwa bagi seluruh jemaah haji. Terlebih di tengah pandemi Covid-19.

Andai dipaksa, sungguh memberatkan lantaran jemaah harus mengindahkan protokol kesehatan terkait Covid-19. Di antaranya, janggota jemaah dari berbagai daerah di tanah air, sebelum berangkat harus dikarantina. Lalu, di sana (Arab Saudi) juga menjalani hal yang sama.

Bisa jadi, hal itu tak sesuai dengan Istithaah, yaitu kemampuan melaksanakan ibadah haji secara fisik, mental (kesehatan), perbekalan, kenyamanan dan keamanan.

Indonesia adalah salah satu negara pengirim jemaah haji terbanyak. Tahun ini, Indonesia mendapat kuota haji sebanyak 221.000 orang.

Rencananya Kemenag akan memberi jalur khusus bagi jemaah haji tahun 2020 untuk berangkat tahun depan. Hal itu dilakukan jika memang penyelenggaraan ibadah haji tahun ini batal karena pandemi corona.

Sebelumnya, dalam rapat antara Kemenag dan Komisi VIII DPR RI pada 15 April silam disepakati bahwa jemaah haji reguler dan khusus yang telah terdaftar tahun ini sebagai calon prioritas. 

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhajirin Yanis mengakui memang sudah membuat skenario jika Arab Saudi menutup Mekah tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun