Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Aku Patah Hati Mendengar Didi Kempot Wafat

5 Mei 2020   09:59 Diperbarui: 5 Mei 2020   11:52 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didi Kempot. Foto | Kompas.com

Tengah asyik-asyiknya menikmati lagu ajakan untuk tidak mudik yang dibawakan Didi Kempot, sungguh hati menjadi sedih mendengar pelantun lagunya meninggal.

Lagu yang dibawakan tersebut memang sengaja diciptakan untuk mengajak warga Indonesia tidak mudik di tengah pendemi Covid-19. Lagu tersebut sangat cocok dengan memontumnya di tengah Ramadan dan makin dekatnya Lebaran 2020.

Mengingat lagi warga pemudik di tanah air kebanyakan berasal dari Pulau Jawa.  Didi seolah ingin meyakinkan bahwa tak selamanya mudik memberi manfaat di tengah wahab virus Corona dewasa ini. Silaturahim dan rasa rindu kepada rekan dan famili di kampung halaman untuk sementara harus dipendamnya.

Jadi, tak selamanya kalimat enggak ada mudik berarti tidak lebaran.

Sungguh lemas sekujur tubuh mendapati beritanya bahwa penyanyi dan penulis lagu campursari dari Surakarta meninggalkan kita semua. Didi yang memiliki nama lengkap Dionisius Prasetyo. Ia lahir di Surakarta, 31 Desember 1966.

Berita dari Komas.com, disebut Didi meninggal pada 5 Mei 2020 (usia 53 tahun).


Penulis, meski tak paham lagu berbahasa Jawa, namun lagu yang dibawakan Didi Kempot enak didengar. Belum lagi irama musiknya mendukung hingga kita ikut menggoyangkan kaki tanpa sengaja.

Dari berbagai laman disebut Didi merupakan putra dari seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel yang lebih dikenal dengan Mbah Ranto. Jika kita menyebut Didi, maka ingatan kita pun tertuju kepada kakaknya Mamiek Prakoso, pelawak senior dan sering tampil bersama kelompok Srimulat. 

Mamiek mampu membuat perut penonton mulas karena lawaakannya. Nah, jika kita bicara Srimulat, ya ingatan pun melebar kepada seniman lainnya seperti Tarsan dan kawan-kawan.

Didi Kempot dalam perjalanan karirnya lebih dikenal sebagai penyanyi campursari. Popularitasnya diraih dengan perjuangan berat. Ia berawal dari musisi jalanan di kota Surakarta pada 1984 hingga 1986. Lantas, ia mengadu nasib ke Jakarta pada tahun 1987 hingga 1989. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

5 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun