Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

China Dituntut Ganti Rugi Wabah Covid-19, Malah Kue Ini Muncul

11 April 2020   14:33 Diperbarui: 11 April 2020   14:38 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SoufflePancek, kue butan Sarah yang disebut Jaka sebagai ganti rugi wabah Covid-19. Foto | Dokpri

**

Obrolan dua orang bertetangga ini makin asyik di siang hari. Tetangga Bang Jaka itu memang juga gemar bicara dan menceritakan pengalamannya kala masih muda, masih gagah dan berjaya dalam dunia bisnis dan urusan birokrasi pemerintahan. Ia adalah Bang Jamal. Nama lengkapnya sih Jamaluddin Kamarullah, namun ia lebih suka dengan panggilan abang.

"Denger-dengar, China dituntut oleh beberapa negara. Negara yang paling banyak korban Covid-19 marah. Pasalnya, China tak menginformasikan awal wabah itu meluas," ujar si abang membuka topik pembicaraan.

Jaka hanya bisa tersenyum. Ia menganggukan kepala. Soal ini ia sudah baca dari media cetak, tapi ia menahan diri tak cepat memberi tanggapan. Ia biarkan tuan rumah bicara dahulu sepuasnya.

Italia dan Amerika Serikat, dan bahkan Perancis tengah mempersiapkan dokumen tuntutan ke mahkamah internasional. Selanjutnya diharapkan mahkamah itu dapat menjatuhkan hukuman berupa denda kepada pemerintah China terkait lambatnya menyampaikan informasi awal wabah Covid-19.

Andai saja pemerintah negeri tirai bambu itu jujur dan terbuka, badan kesehatan dunia atau WHO tentu lebih cepat mengambil tindakan pencegahan.

"Kala peristiwanya meluas, barulah informasi itu dibuka," kata si abang dengan suara meninggi.

Bukan hanya beberapa negara Barat yang mempersiapkan gugatan ganti rugi kepada pemerintah China, di tanah air pun para politisi sudah siap-siap menggaungkan hal yang sama.

"Biasalah. Ikut-ikutan membeo meski konteks persoalannya tidak dipahami secara jelas," Jaka mulai menimpali.

Tapi, jika kita menggunakan logika, menuntut pemerintah China untuk mengganti rugi kepada beberapa negara sebagai korban virus Corona, menurut Jaka,  tak masuk akal. Bisa jadi hal itu mengada-ada lantaran pemerintah Paman Sam punya dendam atas perang dagang yang selalu mengemuka setiap tahun.

Jika kita tengok sejarah wabah, sungguh mengerikan. Lalu Jaka bercerita wabah atau pendemi yang mematikan setiap 100 tahun sekali. Di antaranya wabah Marseille (1720). Wabah ini dikenal dengan penyakit Pes dan The Great Plague of Marseille terjadi pada tahun 1720 di kota Marseille Prancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun