Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Cinta] Cinta Mat Peang di Daun Kelor

15 Maret 2020   00:16 Diperbarui: 15 Maret 2020   00:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan penuh percaya diri, Mat Peang memperkenalkan wanita-wanita kepada orangtuanya.

Pekan pertama gadis masih duduk di sekolah lanjutan atas, pekan kedua dikenalkan mahasiswa, lalu pekan berikutnya guru, buruh pabrik hingga  janda beranak satu juga dikenalkan.

Peang jadi playboy, wanita mudah dipikatnya.   

Dulu, Peang pendiam. Jarang melepas senyum kepada sesama. Di kampus dan lingkungan kediamannya, ia lebih banyak mengambil posisi jaga jarak dengan teman sebanyanya. Peang minder lantaran berbadan besar, gemar makan dan tak pernah traktir teman lantaran nggak banyak uang.

Peang bukan anak orang kaya. Tapi ia sering membanggakan orangtuanya lantaran mampu membiayai dirinya kuliah hingga selesai. Sayang, ilmu dari bangku kuliah tak dapat diterapkan dalam kehidupan.

Gelar sarjana tak dapat dibanggakan karena ketika melamar ke berbagai instansi tak laku.  Meski begitu tetap disandang. Peang tak putus asa.  Ia terus menimba ilmu dan keterampilan lainnya. Terpenting, bisa bekerja dan dapat duit banyak.

Setelah pekerjaan diperoleh melalui koneksi orangtuanya,  ia bangga punya duit. Disusul syahwat cinta pada wanita di pandangan pertama selalu berulang. Diturutinya nafsu itu dengan dukungan kekuatan uang.

Kalau dulu Peang merasa malu bergaul dengan wanita, kini sudah jauh berbeda. Ia royal dan cepat terpikat wanita. Sayang, cintanya diletakkan di daun kelor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun