Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apa Solusinya Jika Pengantin Pria Gagal Ucap Kabul di Pernikahan?

22 Februari 2020   17:29 Diperbarui: 24 Februari 2020   20:33 4474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: KOMPAS.com | Istimewa

"Saya terima nikah dan kawinnya (nama pengantin perempuan) Binti (nama ayah dari pengantin perempuan) dengan maskawinnya yang tersebut diatas tunai."

**
Ini sungguh suatu peristiwa yang betul terjadi. Pengantin pria berulang kali membuat kesalahan dalam mengucapkan kabulnya dalam sebuah pernikahan. Ditinjau dari sisi intelektual, ya sang pengantin pria berpendidikan baik. Sarjana strata dua. Dosen pula. Ia sudah terbiasa tampil di muka publik. Kok, tak bisa memberi jawaban seperti tertulis di atas "Saya terima nikah dan kawin..."

Terlalu. Begitu suara yang terdengar dari belakang para undangan.

Tapi, penghulu yang memandu proses pernikahan tak mau kehilangan akal. Ia membuat tulisan seperti yang tertera di atas. Kembali, sungguh terlalu, pengantin pria tak bisa membaca dengan alasan tulisanya terlalu kecil.

Aih, sepertinya pengantin pria makin malu.

Nah, di sini untungnya penghulu memahami apa yang terjadi di balik pernikahan itu. Ia minta izin sesaat kepada para undangan untuk pergi ke belakang, ke kamar kecil. Dari kejauhan penghulu memanggil seseorang mengenakan kain sarung duduk di pojok ruang seorang diri .

Kepadanya, ia minta agar karpet atau alas duduknya dirapihkan. Tidak tertekuk. Sambil senyum dan meminta maaf, penghulu tadi mengulang permintaannya agar dibantu. Maksudnya, agar proses pernikahan dapat berjalan lancar.

Lalu, pak penghulu kembali ke tempat, memimpin acara pernikahan dengan ijab dan kabulnya. Sebelum memulai, penghulu menyodorkan air untuk diminum pengantin pria. Alhamdulillah, proses ijab dan kabul berjalan lancar.

Di Kalimantan Barat, memang kadang dijumpai dalam suatu pernikahan pengantin pria "dikerjai". Tandanya, ya tadi, salah satunya karpet atau alas duduk dilipat.

Lantas bagaimana jika sang pengantin pria terkena pengaruh mistik tadi sehingga tak mampu mengeluarkan kalimat seperti panduan dari penghulu?

Tidak terlalu sulit sih, cukup sang pengantin pria mengucapkan kata Qobiltu. Artinya, saya menerima. Setelah itu, para saksi --yang disunnahkan mengenakan songkok (boleh buatan lokal/adat)-- untuk menyambut ucapan tersebut dengan kata singkat pula.

Sah. Barakallahu laka.
Salam berbagi.

Referensi satu dan dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun