Sesungguhnya permainan ular yang dibawakan anak-anak tak ada hubungannya dengan banjir. Tapi menjadi demikian dekat dengan pemain ular (panjang/naga) yang dibawakan para ibu cantik dari komunitas Fakultas Hukum Angkatan 20 Universitas Trisakti (FH'20 Usakti) Jakarta.
Para korban banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) tentu masih ingat, kala hujan dan banjir hebat melanda wilayah itu, bukan hanya ketinggian permukaan air yang menakutkan lantaran dapat merusak harta benda di kediaman, tetapi juga hadirnya ular yang berpotensi mengancam keselamatan semua orang di sekitar.
Tetapi berbeda dengan ular yang satu ini. Dulu, utamanya para orang yang sudah "tuwir", ketika masih kecil masih ingat permainan para bocah di kampung berbaris rapi sambil bernyanyi mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman. Para boca itu bergerak melingkar apik dan enak dipandang mata.
Permainan itu kemudian dikenal sebagai ular panjang/naga.
Permainan tersebut, oleh Wikibuku digambarkan bahwa setelah itu si "induk" dengan semua anggota, yang juga rekan satu tim, berderet di belakangnya. Terjadi dialog disusul saling berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak yang ditangkap. Maka, terjadilah keseruan yang mengundang gelak tawa orang yang menyaksikan.
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itu yang dicari