Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Jangan Jadikan Nikah sebagai Resolusi 2020?

20 Desember 2019   11:41 Diperbarui: 20 Desember 2019   19:18 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, usai nikah, Tiwi dan Raqy pamer buku nikah. Foto | dokpri

Sejatinya, nikah itu tidak dapat disebut sebagai kewajiban, tetapi menjadi sunah. Loh, kok bisa, ya?

Ya, bisa saja. Sebab, nikah menjadi sunah apabila masih mampu menahan dorongan syahwatnya untuk tidak berbuat yang haram. Ini dapat dilakukan orang yang memiliki komitmen keislaman yang baik, sehingga ketakwaannya mampu mencegah berbuat yang haram.

Dalam hal ini, menikah menjadi sunah muakad karena dalam rangka mengikuti sunah Rasulullah Saw.

Ingat, menikah itu juga bisa menjadi haram. Penyebabnya, jika tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi hak isteri, seperti tidak memberikan nafkah, tak mampu melakukan hubungan seksual, dan kalau menikah terpaksa mencari nafkah dari jalan yang haram.

Juga menjadi haram jika calon suami atau isteri mengidap suatu penyakit menular yang mematikan meskipun sudah memberitahukan kepada calon psangannya dan dia siap menerima resikonya. Tetapi jika penyakit menular itu ringan dan calon pasangan setelah diberi tahu siap menerima resikonya, maka pernikahan menjadi boleh baginya.

Dalam Islam sangat ditekankan untuk tidak menikah dengan wanita yang haram dinikahi (mahram), wanita punya suami, wanita dalam masa penantian ('iddah), lelaki menikah dengan perempuan musyrik, atau muslimah yang menikah dengan lelaki yang berlainan agama atau atheis.

Hindari nikah mut'ah (kontrak), nikah tahlil (telah ditalak tiga), nikah syighar (nikah barter) karena akan membawa dampak buruk bagi yang melaksanakannya.

Keputusan untuk menikah ini tak semudah membalikan kedua telapak tangan. Sebab, hal itu menyangkut hari depan bagi seseorang. Karena itu jangan masang target pada resulusi pada tahun 2020.

Kata tetangga sebelah, jodoh di tangan Tuhan. Namun begitu, kita, semua, wajib berupaya mendapatkan pasangan terbaik. Namun jangan pula terlalu berlebihan memasang kriterianya, misalnya harus mendapati pasangan yang kaya raya, berlimpah harta.

Salam berbagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun