Dilansir dari kantorberita Antara, Saleh berharap, sepak terjang Wantimpres sepanjang lima tahun ke depan patut dinanti. Sebab, pengangkatan seseorang sebagai Watimpres bukan sebatas "balas budi" presiden terhadap kalangan-kalangan yang membantunya saat pemenangan Pemilu.
Sudah semestinya dapat dimanfaatkan presiden dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Kini, banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.
**
Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, mengungkap, Habib Luthfi adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dari Pekalongan, Jawa Tengah. Dia juga Ketua Forum Ulama Sufi se-Dunia. Â
Di sini, penulis tak ingin mengurai tugas dari masing-masing anggota Watimpres pada Pemerintahan Jokowi yang kedua. Penulis lebih melihat sosok Habib Luthfi yang tak pernah berhenti memajukan toleransi beragama di Indonesia.
Tentu saja masukan dan pertimbangan menyangkut keumatan yang akan disampaikan oleh Habib Luthfi kepada Presiden Jokowi sangat tepat. Kita pun makin yakin bahwa penguatan Islam sebagai Islam Rahmatan Lil Alamin tak sekedar selogan.
Di Kompasiana, penulis pernah mengungkap buku yang ditulis Habib Luthfi "Secercah Tinta, Jalinan Cinta Seorang Hamba dengan Sang Pencipta". Ada pernyataan menarik dari Habib, ulama besar di Pekalongan yang juga memiliki pengaruh di Tanah Jawa ini.
Yaitu, ia menyebut, sejatinya manusia membutuhkan pelita untuk menerangi langkahnya dalam menempuh perjalanan hidup ini. Tidak sesuatu apa pun di dunia ini yang kekal, kecuali setelah hari kebangkitan. Kekekalan itu sendiri merupakan suatu yang mustahil berdiri sendiri, tanpa ada yang mengekalkannya.
Sungguh, Allah menciptakan manusia dengan susunan yang rapi, dari rongga badan yang bisa dilihat sampai yang tersembunyi di dalam tubuh, yang ternyata satu sama lain saling memiliki ketergantungan.
Dalam konteks itu, apa yang dilihat dan didengar perlu dipikirkan. Mulut, rongga dan lidah menjadi satu komponen dalam menerima rezeki melalui mulut. Kerja sama yang apik terjalin antara pencernaan, ginjal, pankreas, liver, jantung dan paru-paru dalam memisahkan mana yang bermanfaat dan tidak bermanfaat sehingga harus dikeluarkan.
Nah, melihat pesan kelembutan yang kerap diangkat Habib Luthfi ini, penulis merasa berterima kasih kepada Presiden Jokowi lantaran telah mengangkuat tokoh ini sebagai anggota Watimpres. Sebab, Habib Luthfi selalu menebar kedamaian bukan kebencian. Ia selalu menjauhi kekerasan dalam membina umat.