"Beri Aku 10 Pemuda, Maka Akan Kuguncang Dunia!" (Soekarno).
"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya ...
 "Bari aku 10 wanita cantik pasti akan kutolak karena bisa mengguncang rumah tangga". (Generasi Jadul).
Hehehe
Rasanya, seingat penulis, ucapan Bapak Proklamator itu pernah ditemukan dalam buku "Dibawah Bendara Refolusi". Sayang, buku tersebut ketika dicari di perpustakaan di rumah tak ada lagi.
Sedih. Bisa jadi buku itu hilang digondol anggota keluarga yang meminjam dan tak dikembalikan lagi.
Menarik ucapan Bung Karno tentang 10 pemuda tadi, jika kita renungkan terkait dengan pengangkatan staf khusus Presiden baru-baru ini, boleh jadi dapat dimaknai sebagai wujud Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengaktualisasi prestasi pemuda masa kini.
Tapi, tidak dengan kalimat generasi tahun 50-an yang mengubah kalimat penuh heriok itu menjadi  "Bari aku 10 wanita cantik pasti akan kutolak karena bisa mengguncang rumah tangga".  Boleh jadi, orang-orang ini antipoligami.
Lantas, apa hubungannya dengan staf khusus Jokowi dan pemuda yang disebut Bapak Proklamator Indonesia ?
Gini. Pidato Bung Karno itu mengandung pesan bahwa untuk membawa bangsa ini menjadi besar dan diperhitungkan dunia perlu pemuda berprestasi.
Jumlah besar, atau banyaknya pemuda, tidak cukup untuk membawa bangsa ini menjadi maju dan besar. Tapi ketika Bapak Proklamator berpidato terkait peran pemuda, sesungguhnya ia menekankan akan pentingnya pada pemuda unggul, berprestasi dan memiliki integritas.