Ketika masih sekolah, pernakah anda digertak oleh rekan sekelas hanya karena tidak mengajak makan bersama ketika jajan di pinggir jalan. Atau, ketika itu, anda digertak lantaran rekan sekelas marah tidak dipinjami bola untuk dibawa pulang ke rumah.
"Awas lu, kalau pulang lewat depan rumah gue?" katanya dengan nada marah dan mengancam.
Karena kediaman si bocah yang mengancam itu setiap pulang sekolah dilewati rekannya, maka sejak itu, hari-hari berikutnya dua rekan -- baik yang kikir maupun menggertak -- memperbaiki hubungan persahabatannya. Dan, perkelahian pun dapat dihindari.
Lantas bagaimana dengan seseorang yang mengeluarkan pernyataan  "gertak sambal"?
Kata gertak kemudian diikuti sambal. Sambal berarti pedas. Jadi, makna gertak sambal dimaksudkan ancaman disertai kata-kata pedas. sambal /sam*bal /n adalah makanan penyedap yang dibuat dari cabai, garam, dan sebagainya yang ditumbuk, dihaluskan, dan sebagainya, biasanya dimakan bersama nasi.
Apakah gertakan tersebut direalisasikan? Â Bisa iya dan tidak. Â Tergantung pihak yang mengutarakan gertak sambal dan pihak yang menerima gertakan.
Gertak (sambal) seorang bocah yang disampaikan kepada rekannya lantaran tidak dipinjami bola, seperti pada kalimat di atas, bisa saja berujung pada perkelahian jika memang kedua bocah yang satu kelas di sekolanya itu saling berpegang pada sikapnya masing-masing.
Yang satu kikir dan bocah yang lain merasa diri lebih "jago" berkelahi. Tapi, hal itu tidak terjadi karena adanya pengertian dari kedua bocah tersebut.
Gertak sambal erat kaitannya dengan Psywar (Psychological Warfare) . Antara psywar (perang urat syarat) dan gertak sambal lebih banyak memiliki kesamaan daripada perbedaannya. Â Realitasnya, gertak sambal lebih banyak digunakan dalam pergaulan sehari-hari.
Sedangkan psywar lebih banyak digunakan kalangan orang berpendidikan. Tujuannya sama, mempengaruhi orang lain atau lawan agar mengubah pendiriannya. Lalu, pihak lawan mengikuti dari permintaan yang disampaikan dengan nada ancaman.