Ini bukan karena rendangnya, makanan khas orang Padang yang dinilai bikin gara-gara, yang kemudian ada ibu-ibu ribut lantaran tidak kebagian makan rendang pada sebuah acara perhelatan.
Penulis dan istri jadi terbawa ngakak menyaksikan video di telepon genggam. Bagaimana tidak tertawa, hanya gara-gara rekannya mengambil rendang berlebihan dan temannya tak kebagian lalu jadi cekcok. Perang mulut.
Video itu memang menjadi viral dan ditayangkan di layar kaca. Meminjam istilah si Raja Dangdut, Roma Irama, boleh jadi kejadian tersebut dapat dianggap 'sungguh terlalu'.
Tapi, apa boleh buat, ibu-ibu yang cekcok lantaran ingin makan rendang tadi sudah terjadi. Kita berharap, mereka cekcok tidak alam arti sebenarnya. Kalaulah benar, ya segera berdamai.
Belakangan tersiar kabar baru bahwa "cekcok" ibu-ibu dalam perhelatan tersebut adalah bagian dari strategi iklan. Ternyata, kita, warga nitizen, telah termakan iklan. Hehehe.
Lepas dari peristiwa itu, rendang ya rendang. Rendang adalah makanan terbuat dari daging lembut, diolah sedemikian rupa dengan racikan bumbu-bumbu plus santan kelapa yang menjadi ciri makanan orang Padang.
Dalam literatur, randang adalah masakan daging dengan bumbu rempah-rempah yang berasal dari Minangkabau. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang menggunakan santan sampai kuahnya kering sama sekaliÂ
Yang penulis ketahui adalah makanan ini sudah kesohor dari dulu. Jadi, kalau tidak diiklankan pun orang tetap gemar memakan rendang.
Rendang memang bagi penulis selalu memukau. Punya daya pikat dan mengundang selera makan. Tapi, sekali lagi, jangan salahkan rendangnya ketika ibu-ibu cekcok.
Yang jelas memang kehadiran rendang dalam suatu perhelatan mengundang selera makan. Terlebih, ketika kita sedang lapar berat.
Mau buktinya?Â