Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerukunan Perlu Dirawat, Peran PKUB Perlu Diperluas

23 Agustus 2019   10:36 Diperbarui: 23 Agustus 2019   11:06 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid dan Gereja, tembok berhimpitan. Baik-baik aja, toh. Foto | Dokpri

**

Lantas, kita patut bertanya. Apakah peristiwa-peristiwa tersebut disebabkan Indonesia terlalu besar sehingga untuk mengelolanya terkesan tidak apik, pilih-pilih daerah? 

Maka, kita pun jadi ingat cerita si anak bawang merah dan bawang putih. Di situ ada anak emas pula.

Penduduk Indonesia kini sekitar 250 juta jiwa, mendiami 11.000 pulau dari 17.504 pulau di seluruh Nusantara. Letak negara ini juga sangat stategis karena menjadi penghubung maritim dan teritorial antara benua Asia dan Australia. Selain luas wilayah dan penduduknya banyak, tanah Indonesia juga kaya dengan sumber daya alamnya.

Meski begitu, kita masih mengadapi masalah besar berupa kemiskinan dan kebodohan, termasuk pengangguran. Jika dilihat dari indek pembangunan manusia (United Nations) Indonesia berada pada peringkat 108 dari 177 negara. 

Dari indeks Kualitas Hidup (The Economist) berada pada peringkat 71 dari 111 negara. Dari Indeks Kebebasan Ekonomi (Heritage Foundation/The Wall Street Journal), berada pada peringkat 110 dari 157 negara. Nah, lebih parah lagi dari Persepsi Korupsi (Tranparancy Internasional) Peringkat 130 dari 163 ngeara.

Sedjatinya, luas wilayah dan besarnya jumlah penduduk bukan alasan. Terlebih mengangkat banyaknya suku, budaya dan agama sebagai penghalang cita-cita bangsa. Apa lagi dikaitkan dengan kualitas hidup dan persepsi korupsi yang masih buruk.

Sayogianya, justru hal tersebut menjadi potensi kuat untuk memajukan cita-cita bangsa. Karena itu, kemajemukan bangsa Indonesia menjadi hal menarik. 

Para pendiri bangsa, dan kita pun, sepakat bahwa keanekaragaman suku, budaya dan agama menduduki peran penting membentuk tatanan hidup manusia yang lebih sejahtera. 

Perbedaan latar belakang hidup, budaya, bahasa, pendidikan, iklim, dan lingkungan hidup, mewarnai perjuangan warganya untuk hidup dalam integritas, intelektual, moral, yuridis dan spiritual. 

Karena itu, kita, Bangsa Indonesia memang harus bersyukur ditakdirkan sebagai bangsa yang hidup dalam pluralitas dan multikultural dari segi etnis, agama, bahasa, budaya dan adat istiadat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun