Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lenggang Nyai Ikut Meriahkan HUT RI

17 Agustus 2019   23:52 Diperbarui: 17 Agustus 2019   23:57 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak RT, RW dan Lurah bergembira menyaksikan pertunjukan tarian anak-anak. Foto | Dokpri

Jakarta memang memiliki beberapa jenis tarian tradisional. Tarian yang sudah dikenal publik di antaranya Tari Yapong yang biasa dibawakan saat ulang tahun kota Jakarta. Dalam catatan sejarahnya, tarian ini  diciptakan oleh Bagong Kusudiardjo pada tahun 1975.  

Bapak RT, RW dan Lurah bergembira menyaksikan pertunjukan tarian anak-anak. Foto | Dokpri
Bapak RT, RW dan Lurah bergembira menyaksikan pertunjukan tarian anak-anak. Foto | Dokpri
Lantaran bunyi lagunya 'ya ya ya' lantas dipadukan suara musik 'pong pong pong pong' yang kemudian menjadi yapong.  

Berikutnya Tari Topeng Betawi. Tarian ini adalah hasil gabungan dari seni drama, nyanyian dan tarian. Awalnya  Tari Topeng merupakan salah satu pertunjukan teather tradisional, namun diselipkan unsur seni tari didalamnya hingga akhirnya seperti sekarang.

Di Betawi juga dikenal  Tari Sirih Kuning. Nama tari sirih kuning diduga digunakan saat zaman dulu ketika prosesi pernikahan adat Betawi sirih dare yang berwarna kuning diberikan dari calon mempelai pria ke calon mempelai wanita.  

Lalu ada  Tari Lenggang Nyai seperti yang ditampilkan pada malam perayaan HUT Kemerdekaan ini. Dinamakan Lenggang Nyai karena menceritakan tentang kisah Nyai Dasimah. Gadis asal Jakarta yang kebingungan memilih pasangan hidup antara laki-laki asal Belanda dan Indonesia.

Akhirnya ia menentukan laki-laki dari keturunan Belanda, namun sepanjang pernikahannya, Nyai berontak karena aturan-aturan yang dibuat oleh suaminya. Merasa hak perempuan diambil, akhirnya kisah itu menginspirasi seorang seniman bernama Wiwiek Widiastuti dan membuat tarian bernama Tari Lenggang Nyai.

Merdeka! Penulis ikut menyaksikan tontonan dari jarak jauh. Foto | Dokpri
Merdeka! Penulis ikut menyaksikan tontonan dari jarak jauh. Foto | Dokpri
Tarian lainnya  adala Tari Japin dan Tari Cokek. Di sini penulis tak menjelaskan satu per satu.Tapi umumnya tarian khas Betawi menggunakan musik Gambang Kromong,  kostum yang berwarna merah menyala seperti yang dikenakan Vinna dengan khiasan kepala. Jelas sekali nuansa tradisi Cina melekat kuat.

Kita berharap tarian langka ini dapat dilestarikan.  Sebab, pada perayaan Festival Lebaran Betawi 2019, tarian ini sepertinya sudah tak ditonjolkan lagi. Tari topeng, misalnya. Kita juga berharap  tarian-tarian itu masih bisa kita temukan pada  acara besar seperti pesta ulang tahun ibukota Jakarta dan festival budaya Lebaran Betawi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun