Meski begitu, animo untuk umrah di Ramadan ini - terlebih pada 10 hari terakhir - sangat tinggi. Masjidil Haram penuh sesak. Shalat tarawih dengan jumlah 23 rakaat ditambah pembacaan ayat Alquran (panjang) tak mengurangi minat jemaah untuk ikut.
Kita berharap, perbaikan dan perluasan kompleks masjid yang kini tengah memasuki tahap penyelesaian akhir (finishing) segera rampung sehingga umat dapat memperoleh kenyaman dalam beribadah.
Masjidil Haram mengalami beberapa kali perluasan. Komplek Masjidil Haram diperkirakan mempunyai luas bangunan 500.000 meter persegi, yang juga berarti dua kali lipat ukuran luas Masjidil Haram sebelum perluasan.
Gambaran singkat tentang perluasan Masjidil Haram seperti begini. Pertama kali diperluas pada 1954, saat itu hanya mampu menampung jamaah sebanyak 300.000 orang. Lantas dilakukan perluasan kedua pada masa raja Fahd bin Abdul Aziz dengan kapasitas 630.000 orang.
Pada 2009, proyek perluasan Masjidil Haram tahap pertama telah dimulai dengan menghancurkan 2.350 hotel di sekitar Masjidil Haram, berikut juga gedung-gedung kantor dan bangunan lainnya.
Menyusul pembersihan bangunan di sekitar Masjidil Haram, proyek perluasan kali ini juga merencanakan perubahan 1.900 bangunan lain di sekitar komplek Masjidil Haram.
Untuk mendukung suksesnya perluasan masjid tersebut, Pemerintah Saudi menyiapkan dana 500.000 riyal (atau sekitar Rp1,2 miliar) untuk satu meter persegi tanah yang akan terkena penggusuran tersebut.
Proyek perluasan kali ini pun bukan hanya sekadar meluaskan area Masjidil Haram, juga perbaikan sistem transportasi inter-city kota Mekkah. Sejak 2010 lalu, Saudi juga telah menyiapkan beberapa armada kereta listrik yang menghubungkan beberapa objek dalam ritual ibadah Haji.
Penggunaan kereta listrik ini sendiri ditujukan untuk mengurangi potensi kemacetan dan keributan selama penyelenggaraan ibadah haji. Dengan pengadaan kereta listrik ini pula, sekitar 53.000 bus yang selama ini beroperasi di Mekkah akan "dipensiunkan", untuk kemudian diganti dengan kereta listrik yang dinilai lebih aman dan lebih nyaman bagi jamaah haji.
Hotel-hotel yang semula berada di sekitar komplek Masjidil Haram, kini dibangun kembali di kawasan Jabal Umar yang nanti mampu menampung sekitar 200.000 jamaah haji.