Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Astagfirullahaladzim, Ada Islam "Bergaris"

25 Mei 2019   13:46 Diperbarui: 7 Juli 2021   21:48 6211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyayang unggas. Kasih sayang manusia dengan hewan tercermin di tanah haram. Foto | Dokpri

Astagfirullahaladzim. Pelaku unjuk rasa kini sudah dapat dipetakan. Sekedar menuntut KPU berlaku adil dalam penghitungan suara, namun di luar itu memasang target "rusuh".  Pokoknya, harus "rusuh".

Baca juga : Self Awareness dalam Pengamalan Ajaran Islam di Era Digital

Astagfirullahaladzim. Terdengar suara "burung ababil" memberi kabar,  negeriku tercinta memang tengah diancam perpecahan. Aktor utamanya memang menunggangi aksi 22 Mei 2019 itu sebagai kuda tunggangan.

Astagfirullahaladzim. Unjuk rasa itu senyatanya dilakukan oleh peserta bayaran dan Islam garis keras, radikal dan pembawa paham yang tidak sesuai dengan tuntutan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa kedamaian di muka bumi.

Berbagai bangsa buka puasa bersama di Masjid Nabawi. Keindahan Islam dirasakan di sini. Foto | Dokpri
Berbagai bangsa buka puasa bersama di Masjid Nabawi. Keindahan Islam dirasakan di sini. Foto | Dokpri
Astagfirullahaladzim. Dari Tanah Suci ini kupandangi wajah Islam terlihat nyata di raut muka yang sengaja dilukai bergaris-garis dan bertato.

Astagfirullahaladzim. Marilah kita menjadi Islam yang kaffah. "Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam. janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian," (Surat Al-Baqarah ayat 208).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun