Tampilannya ya tetap gagah. Bicaranya pun keras. Ia seperti seorang orator yang tidak mau kalah dengan lawan bicaranya. Soal nasionalisme, patriotisme, seolah tidak patut ditanyakan kepada dirinya. Sebab, Prabowo merasa sudah makan asam garam dalam dunia militer. Bicara soal ideologi Pancasila, ia mengaku sudah pada tingkat langit. Lebih Pancasila daripada orang lain.
Tapi pada tataran implementasi dari Pancasila, itu sih, yang paling tahu rekan seperjuangannya, orang separtainya. "Jangan tanya ke saya. Tanya Pak Zon (Maksudnya Fadli Zon)," katanya dengan nada serius.
Keadaan sesungguhnya, kata Bang Ahmad, tukang parkir, Prabowo tetap beken dan lebih banyak diingat marahnya pada debat tersebut ketimbang pokok bahasannya. Terutama ketika bicara soal pertahanan negara. Prabowo terlihat mengaku seolah lebih tahu kondisi TNI masa kini dengan segala perkembangannya.
Ternyata, bolehlah kalau rakyat kecil menilai bahwa pengetahuan Prabowo tidak diperbarui. Kudet. Bahwa perang sekarang ini tidak melulu dapat dipandang sebagai perang terbuka seperti di Timtim atau pun seperti Perang Dunia II. Perang melalui siber tak bisa dipandang dengan sebelah mata.
Jadi presiden tidak melulu harus tahu tentang perang terbuka dengan segala detail strateginya. Sungguh memang, pada debat tersebut, sang petahana Jokowi tidak terpancing untuk menanggapi pernyataan Prabowo seputar jenderal pembisik, soal laporan ABS -- asal bapak senang -- hingga kemampuan peralatan persenjataan TNI yang disebut berada pada posisi memprihatinkan.
Jokowi memberi solusi dan menyatakan sebagai orang sipil masih percaya pada kekuatan TNI hingga sekarang. Pernyataan itu, tentu sungguh melegakan bagi para prajurit TNI dan Polri yang tengah bertugas di berbagai pelosok terpencil dewasa ini. Â
"Saya tak paham soal (persenjataan) militer. Juga jenderal kardus hingga jenderal karbitan. Apalagi peralatan tempur. Tapi soal perang melalui internet, ya paham lah sedikit. Pengaruh internet luar biasa bila digunakan untuk menghancurkan lawan. Kita bisa lihat melalui berita bohong," Ahmad menambahkan.
Setiap kali debat, Prabowo memang selalu menyedot perhatian publik ketimbang lawannya. Lepas dari pemahaman substansinya. Para pedagang di situ sebetulnya ingin menyaksikan gaya Prabowo joget seperti pada awal debat. Ternyata tidak dilakukan. Namun, sekali ini membuat kejutan lagi, ia sambil marah menunjuk ke arah penonton.
"Ngerilah, mantan militer kalo marah gitu. Iya, kan?" kata seorang ibu, pedagang sayuran yang tak mau disebut namanya.
"Prabowo. Gagah. Kalo bercanda sembarangan, dibedil," sambut rekannya di sebelah.
Marahnya Prabowo, menurut mereka, lantaran sedang bicara serius lalu di hadapannya ada yang cengangas-cengenges. Tertawa. Kita saja, kalau lagi marahi anak tetapi malah meledek, ya marah.